Page 53 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 53

28    Dwi Wulan Pujiriyani, dkk






























                           Gambar 12. Dampak Akuisisi Tanah
                               Sumber: Data Primer, 2012


                Sementara itu, La Via Campesina (2008:27) mencatat bahwa land
            grabbing telah mengingkari keberadaan tanah-tanah untuk komunitas,
            merusak  livelihood, mengurangi ruang politik  bagi kebijakan
            pertanian  yang berorientasi pada  petani, serta  menciptakan  pasar
            yang berorientasi pada  agribisnis  dan  perdagangan  dunia  daripada
            diarahkan untuk produksi pertanian berkelanjutan untuk pasar lokal
            dan  nasional. Land  grabbing  mempercepat  kerusakan  ekosistem
            dan  krisis  iklim, karena  berorientasi monokultur, menghendaki
            produksi pertanian secara industrial, dan membutuhkan lahan luas.
            Dampak yang timbul adalah para pekerja, petani dan komunitas lokal
            kehilangan  akses  tanah  bagi pemenuhan  produksi pangan  mereka.
            Terjadi restrukturisasi tanah di mana tanah-tanah yang berada dalam
            kontrol pihak asing berubah dari lahan garapan skala kecil atau hutan
            menjadi kompleks besar yang terhubung dengan pasar besar di luar
            negeri. Mengacu  pada  Anna  Bolin, seiring meningkatnya  jumlah
            akuisisi tanah  di dunia  mulai tahun  2008, meningkat  pula  laporan
            di media mengenai penggusuran dan pengusiran, bukan penciptaan
            lapangan kerja dan pembangunan.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58