Page 25 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 25

Mochammad Tauchid

            berakhir dengan penyerahan tanah dan hasilnya dari yang
            kalah kepada yang menang.
                Orang tidak segan menumpahkan darah dan mengorban-
            kan nyawanya untuk sebidang tanah dan untuk wanita (oleh
            laki-laki) atau untuk laki-laki (oleh wanita), sehingga tidak salah
            ketika muncul adagium yang berbunyi “sanyari bumi sadu-
            muk batuk, ditohi tekaning pati”.


            Siapa menguasai tanah, ia menguasai makanan
                Bagi Indonesia, soal tanah adalah tiang dan sumber bagi
            penghidupannya. Hasil tanah Indonesia adalah pokok peng-
            hidupan bagi rakyat Indonesia. Dan karena hasilnya yang besar
            dan berharga tinggi itulah yang menarik kaum penjajah untuk
            menguasai tanah di negeri ini, dengan tujuan mengambil hasil-
            nya bagi kepentingan hidupnya (penjajah).
                Penyerahan tanah dari bangsa Indonesia kepada penja-
            jah, bukan penyerahan dengan suka rela atau keikhlasan, tetapi
            penyerahan yang berlaku sesudah bergulat dan berjuang
            dengan pengorbanan darah dan jiwa. Tidak pernah terjadi
            penyerahan sebidang tanah oleh bangsa Indonesia kepada
            kaum penjajah berjalan dengan damai. Penyerahan terjadi
            setelah kekuatan habis untuk bertahan, dengan rasa getir dan
            mengandung dendam.


            Siapa menguasai tanah, dialah yang menguasai makanan
                Untuk menguasai tanah ini, pemerintah jajahan menye-
            diakan serdadu dengan segala perlengkapannya untuk menjaga
            tanah agar jangan direbut lagi kembali oleh yang berhak.
                Kekayaan bumi Indonesia yang dihasilkan dari tanahnya
            sangatlah berlimpah, hal ini dapat dilihat dari angka-angka

            4
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30