Page 20 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 20

Mochammad Tauchid                                        Kata Pengantar

 bahwa buku yang sarat dengan data-data ini akan bisa dipakai  Dengan ungkapan yang lebih spesifik ia mengisyaratkan
 untuk kajian-kajian agraria di kemudian hari. Namun harus  juga tentang sejauhmana insan-insan BPN RI telah turut ber-
 kami akui, kami tidak memperkirakan bahwa oleh banyak  proses membangun perspektif dan wawasan pikirnya untuk
 orang buku tersebut ternyata juga dianggap sebagai ibu dari  secara kritis memahami, memaknai, dan mengkonstrusikan dis-
 buku-buku tentang agraria yang ditulis orang kemudian. kami  kursus mutakhir mengenai berbagai problema agraria di berbagai
 juga tidak memperkirakan bahwa buku ini telah memberi do-  aras (mikro, meso, maupun makro), khususnya yang mengimbas
 rongan dan inspirasi bagi mereka yang bekerja dan berjuang  pada nasib lapisan lemah yang merupakan mayoritas penduduk.
 di bidang agraria. Hal ini sungguh merupakan penghargaan  Lalu dapat pula digali pertanyaan sejauhmana kontribusi dari
 yang sangat tinggi bagi penulisnya, dan merupakan kebang-  keseluruhan gambaran tadi bagi penajaman penyusunan
 gaan bagi kami, anak-anak, cucu-cucu dan buyut-buyutnya.  kebijakan pertanahan yang dikeluarkan pemerintah, dalam
 Lebih dari itu, bagi kami, penerbitan kembali buku ini  hal ini oleh para pengambil keputusan di lingkungan BPN RI.
 menunjukkan bahwa masalah agraria masih merupakan ma-  Dalam konteks itu  buku karya M. Tauchid yang publika-
 salah yang sangat penting bagi kehidupan kaum tani di Indo-  sinya kali ini diemban dan dipercayakan kepada STPN Press
 nesia, yang masih terus diperjuangkan oleh banyak orang.  dalam edisi ’cetak ulang’ sepatutnya juga perlu dibaca dan
 Karena itu, bagi kami, penerbitan kembali buku ini juga me-  ditafsirkan  dalam konteks meneguhkan penyikapan kritis kita
 nunjukkan besarnya komitmen STPN dan Pewarta terhadap  di hadapan dinamika problema keagrariaan yang ada di sekitar
 nasib dan perjuangan kaum tani tersebut. Mudah-mudahan  kita. Muaranya tak lain untuk memastikan keberpihakan setiap
 buku masalah agraria, karangan ayah, kakek dan buyut kami  diri kita para pembaca, termasuk jajaran birokrasi agraria (me-
 ini bisa memberikan kontribusi bagi perjuangan mereka itu.  minjam istilah rekan Noer Fauzi) dalam perjuangan kolektif
 Secara khusus, kami ucapkan terimakasih dan kami beri-  membangun keIndonesiaan yang menyokong penguasaan
 kan penghargaan yang tinggi kepada Bung Rudi Casrudi, Mbak  dan pengusahaan sumber-sumber agraria bagi sebesar-besar
 Nana Nirwana Hidayati, Bung Dodi Ujiharyono, Bung Yudi  kemakmuran rakyat (amanat fasal 33 UUD 1945).
 Irandha, Bung Iwan Nurdin. Juga kepada Bung Saiful Bahari  Catatan pokok lain atas buku M. Tauchid (diterbitkan per-
 dan Bung Henri Saragih yang selain menjadi pendorong  tamakali tahun 1952) adalah, ia secara jeli telah berhasil
 diterbitkannya kembali buku ini, mereka adalah juga pejuang  menyingkapkan secara terang-benderang bagaimana keru-
 pembaharuan agraria yang sejati, yang tidak henti-hentinya  sakan struktural telah terjadi pada fondasi pokok kehidupan
 dan secara konsisten memperjuangkan kepentingan kaum  mayoritas rakyat (desa) akibat politik agraria yang eksploitatif
 tani.          dalam rentang waktu yang panjang sejak masa kolonial sampai
 Kami juga menyampaikan terima kasih setulusnya kepada  dengan dekade awal pasca proklamasi kemerdekaan (mengi-
 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang bersedia mener-  kuti periode terbitan buku tersebut). Komplikasi sosial yang

 xii                                                                ix
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25