Page 19 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 19

Mochammad Tauchid                                                                                                            Kata Pengantar

            bahwa buku yang sarat dengan data-data ini akan bisa dipakai                           Dengan ungkapan yang lebih spesifik ia mengisyaratkan
            untuk kajian-kajian agraria di kemudian hari. Namun harus                          juga tentang sejauhmana insan-insan BPN RI telah turut ber-
            kami akui, kami tidak memperkirakan bahwa oleh banyak                              proses membangun perspektif dan wawasan pikirnya untuk
            orang buku tersebut ternyata juga dianggap sebagai ibu dari                        secara kritis memahami, memaknai, dan mengkonstrusikan dis-
            buku-buku tentang agraria yang ditulis orang kemudian. kami                        kursus mutakhir mengenai berbagai problema agraria di berbagai
            juga tidak memperkirakan bahwa buku ini telah memberi do-                          aras (mikro, meso, maupun makro), khususnya yang mengimbas
            rongan dan inspirasi bagi mereka yang bekerja dan berjuang                         pada nasib lapisan lemah yang merupakan mayoritas penduduk.
            di bidang agraria. Hal ini sungguh merupakan penghargaan                           Lalu dapat pula digali pertanyaan sejauhmana kontribusi dari
            yang sangat tinggi bagi penulisnya, dan merupakan kebang-                          keseluruhan gambaran tadi bagi penajaman penyusunan
            gaan bagi kami, anak-anak, cucu-cucu dan buyut-buyutnya.                           kebijakan pertanahan yang dikeluarkan pemerintah, dalam
                Lebih dari itu, bagi kami, penerbitan kembali buku ini                         hal ini oleh para pengambil keputusan di lingkungan BPN RI.
            menunjukkan bahwa masalah agraria masih merupakan ma-                                  Dalam konteks itu  buku karya M. Tauchid yang publika-
            salah yang sangat penting bagi kehidupan kaum tani di Indo-                        sinya kali ini diemban dan dipercayakan kepada STPN Press
            nesia, yang masih terus diperjuangkan oleh banyak orang.                           dalam edisi ’cetak ulang’ sepatutnya juga perlu dibaca dan
            Karena itu, bagi kami, penerbitan kembali buku ini juga me-                        ditafsirkan  dalam konteks meneguhkan penyikapan kritis kita
            nunjukkan besarnya komitmen STPN dan Pewarta terhadap                              di hadapan dinamika problema keagrariaan yang ada di sekitar
            nasib dan perjuangan kaum tani tersebut. Mudah-mudahan                             kita. Muaranya tak lain untuk memastikan keberpihakan setiap
            buku masalah agraria, karangan ayah, kakek dan buyut kami                          diri kita para pembaca, termasuk jajaran birokrasi agraria (me-
            ini bisa memberikan kontribusi bagi perjuangan mereka itu.                         minjam istilah rekan Noer Fauzi) dalam perjuangan kolektif
                Secara khusus, kami ucapkan terimakasih dan kami beri-                         membangun keIndonesiaan yang menyokong penguasaan
            kan penghargaan yang tinggi kepada Bung Rudi Casrudi, Mbak                         dan pengusahaan sumber-sumber agraria bagi sebesar-besar
            Nana Nirwana Hidayati, Bung Dodi Ujiharyono, Bung Yudi                             kemakmuran rakyat (amanat fasal 33 UUD 1945).
            Irandha, Bung Iwan Nurdin. Juga kepada Bung Saiful Bahari                              Catatan pokok lain atas buku M. Tauchid (diterbitkan per-
            dan Bung Henri Saragih yang selain menjadi pendorong                               tamakali tahun 1952) adalah, ia secara jeli telah berhasil
            diterbitkannya kembali buku ini, mereka adalah juga pejuang                        menyingkapkan secara terang-benderang bagaimana keru-
            pembaharuan agraria yang sejati, yang tidak henti-hentinya                         sakan struktural telah terjadi pada fondasi pokok kehidupan
            dan secara konsisten memperjuangkan kepentingan kaum                               mayoritas rakyat (desa) akibat politik agraria yang eksploitatif
            tani.                                                                              dalam rentang waktu yang panjang sejak masa kolonial sampai
                Kami juga menyampaikan terima kasih setulusnya kepada                          dengan dekade awal pasca proklamasi kemerdekaan (mengi-
            Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang bersedia mener-                            kuti periode terbitan buku tersebut). Komplikasi sosial yang

            xii                                                                                                                                    ix
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24