Page 18 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 18

Mochammad Tauchid                                Kata Pengantar Keluarga

 Sembiring (dosen STPN) menghasilkan buku bertajuk ’1000  bitkan kembali buku ini. Melalu prakarsa ketuanya, Prof. Dr.
 Peribahasa Daerah Tentang Tanah/Pertanahan di Indonesia’  Endriatmo Soetarto, dan berbagai pihak yang terlibat di STPN,
 yang digali dari khazanah kekayaan budaya suku-suku bangsa  buku ini dapat tersaji ke hadapan pembaca. Juga kepada Bung
 di berbagai pelosok tanah air.  Tri Chandra  AP., Bung Moh. Shohibuddin, serta Bung A. N.
 Buku berikut yang sedang ditekuni penyelesaiannya ada-  Luthfi dan Bung Amin  Tohari yang menambah buku ini dengan
 lah ’Mazhab Agraria Yogya’ dan ’Potret Perjuangan Bapak  sajian biografi penulis.
 Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono’. Karya-karya tulis di atas  Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca budiman.
 hanyalah sebagian contoh dari sejumlah kajian-kajian agraria
 lain yang telah diterbitkan dan diluncurkan oleh STPN Press  Keluarga Besar Moch. Tauchid
 secara mandiri atau bersama dengan mitra jejaringnya yang
 memiliki minat dan kepedulian yang sama dalam soal agraria.
 Tentu tidak boleh dilupakan 2 (dua) buku lain yang telah
 ditulis oleh Gunawan Wiradi, seorang pemikir sekaligus pegiat
 agraria senior yang sekaligus anggota Dewan Penyantun STPN.
 Buku tersebut masing-masing berjudul ’Ranah Studi Agraria,
 Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris’ dan ’Masalah Agra-
 ria dan Dinamika Pelaksanaan Reforma Agraria’. Buku-buku
 tersebut merupakan hasil suntingan atas artikel-artikel lepas
 beliau yang sebelumnya pernah diajukan dalam berbagai fo-
 rum penting dan kini menjelma menjadi suatu bacaan yang
 mengalir sehingga enak dibaca dan sekaligus pencerah kritis
 bagi kita yang peduli masalah agraria.
 Hal yang hendak kami garisbawahi dari gambaran di atas
 adalah, karena naskah-naskah publikasi tersebut lahir dibidani
 atau ikut diusung oleh STPN (yang notabene merupakan pergu-
 ruan tinggi kedinasan di lingkungan BPN RI), maka langsung
 maupun tidak ia membawakan suatu isyarat pula tentang ’apa,
 bagaimana, dan sampai di mana capaian pemikiran-pemikiran
 kritis agraria hidup dan bergelora di kalangan  aparat BPN RI
 dewasa ini.

 viii                                                             xiii
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23