Page 121 - Generasi Muda Reforma Agraria
P. 121

100   Generasi Muda Reforma Agraria

                Namun, hal yang perlu   dipahami dalam  pelaksanaan
            pengadaan  tanah  adalah  mengenai pemberian  besarnya  nilai
            ganti kerugian  yang memenuhi asas  keadilan, sehingga  pada
            pelaksanaanya tidak ada pihak-pihak yang paling diuntungkan
            atau bahkan sebaliknya dengan keadaan masyarakat yang lebih
            dirugikan. Ganti rugi atas  tanah  kepada  pihak  yang berhak
            dalam  kegiatan  pengadaan  tanah  harus  mengandung syarat

            layak  dan  adil. 1  Ganti Kerugian  sebagai upaya  mewujudkan
            penghormatan kepada hak-hak dan kepentingan perseorangan
            yang telah  dikorbankan  untuk  kepentingan  umum  dapat
            disebut  adil apabila  hal tersebut  tidak  membuat  seseorang
            menjadi lebih  kaya  atau  sebaliknya  menjadi lebih  miskin
                                   2
            daripada keadaan semula.  Hal-hal yang sering muncul dalam
            beberapa  pembahasan  para  akademisi, praktisi, media  cetak

            ataupun media elektronik, antara lain masyarakat yang terkena
            dampak  pembangunan   dengan  dilakukan  proses  pengadaan
            tanah selalu menjadi “korban” dan tentunya dirugikan.
                Sejalan  dengan  hal tersebut, permasalahan  mengenai
            keadaan  masyarakat  yang dinyatakan  sebagai korban  dan
            mengalami kerugian atau bahkan justru untung dengan adanya

            pengadaan tanah tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa
            faktor penyebab, antara lain: (1) pemilik tanah dapat dikatakan
            mendapat ganti untung ketika tanah yang terkena pengadaan



            1   Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
                Pengadaan  Tanah  Bagi Pembangunan  Untuk  Kepentingan
                Umum.

            2   Maria S.W  Sumardjono  Kebijkan Pertanahan Antara Regulasi
                dan Implementasi,Kompas, Jakarta, 2007, hlm. 80
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126