Page 35 - Generasi Muda Reforma Agraria
P. 35

14    Generasi Muda Reforma Agraria

            Nasional. Tanah yang menjadi ruang hidup masyarakat secara
            tiba-tiba  diberikan  patok-patok  batasan  untuk  diakses  oleh
            masyarakat.



                Kasus-kasus konlik     sudah   c
            legenda  tiap-tiap  daerah  di Indonesia, yang pasti memiliki
            cerita  tersendiri. Salah  satu  hasil pemikiran  Jakob  Oetama
            yang kembali dipublikasikan  dalam  buku  Berpikir Ulang
            tentang Keindonesiaan (2001), menginspirasi penulis sehingga
            menimbulkan pertanyaan: apakah kemudian gerakan-gerakan
            reclaiming  yang terjadi merupakan  pemberontakan  yang
            berangkat  dari aspirasi disintegrasi? Ataukah  akibat  represi

            berkepanjangan atas hak hidup masyarakat oleh pihak-pihak
            yang sejenak melupakan keberadaan mereka? Adakah solusi
            perihal keadilan penguasaan tanah ini?
                Reforma Agraria kemudian menjadi jawabnya. Mengapa
            reforma  agraria? Karena  segala  sesuatu  yang menyebabkan




            segala konlik diatas berasal     Urusan

            yang sudah terlalu pelik ini kemudian tidak lagi sekadar butuh
            landreform, melainkan  penyelesaian  secara  keseluruhan,
                               1
            yakni reforma agraria .
                Reforma  agraria  sendiri terbagi dalam  dua  gerakan, yakni
            landreform by  grace  dan  landreform by leverage. Landreform
            by grace ialah  upaya  penataan  penguasaan  tanah  secara


            1   Dalam  melakukan  penelitian  singkat, penulis  menemukan
                bahwa  Reforma  Agraria(atau  sering juga  disebut  Pembaruan
                Agraria) merupakan  perluasan  dari landreform,  dengan  lebih
                khusus penekanan kepada penataan penguasaan tanah, dengan
                juga  memperhatikan  berbagai aspek  lainnya  seperti modal
                sosial dsb
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40