Page 210 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 210

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  187


              50 tahun. Jangan sampai setelah diserahkan kepada pemilik tanah,
              justru biaya perawatannya lebih besar dari produktivitasnya. Kalau
              hal ini yang terjadi, maka jelas ini mengarah pada proses penguasaan
              tanah hak milik pada orang asing. Artinya BGS bisa mengarah pada
              pemberian peluang bagi orang asing memiliki tanah hak milik dan
              merupakan pelemahan  terhadap  ketentuan  larangan pemindahan
              tanah hak milik kepada orang asing yang termuat dalam Pasal 26
              ayat (2) UUPA.

                  Pelemahan terhadap ketentuan larangan pemindahan tanah hak
              milik kepada orang asing yang termuat dalam UUPA oleh BGS/BOT,
              dapat disimak contoh yang diberikan oleh Anita Kamilah berikut:

                  “Mengingat BOT hanya sebuah konsep yang umum sifatnya,
                  maka  BOT  tidak  saja  digunakan  untuk  proyek  pemerintah
                  saja,  namun dapat  juga digunakan  untuk  proyek  swasta,
                  artinya  pihak yang  terlibat yaitu  individu  dengan  individu,
                  individu dengan swasta, atau swasta dengan swasta. Misalnya
                  di Denpasar Bali,  penduduk  asli  memiliki  tanah  di  tempat
                  yang cukup srategis, tetapi tidak memiliki cukup dana untuk
                  mendirikan bangunan komersial, pihak investor meminta izin
                  mendirikan  bangunan  hotel atau  penginapan di  atas  tanah
                  penduduk asli tersebut dengan biaya seluruhnya ditanggung
                  pihak investor dan diperjanjikan untuk jangka waktu 30 tahun
                  atau sesuai dengan perjanjian untuk dilakukan pengoperasian,
                  dan setelah jangka waktu perjanjian berakhir maka bangunan
                  dan  sarana prasarana pendukungnya  dikembalikan  kepada
                  pemilik  hak  atas  tanah  tersebut  tanpa  syarat.  Selanjutnya
                  dapat dilakukan dengan perjanjian sewa menyewa apabila hal
                  itu dikehendaki para pihak setelah masa konsesi selesai”. 56

                  Dasar hukum BGS antara individu dengan individu atau individu
              dengan swasta, serta swasta  dengan swasta  adalah  ketentuan
              kebebasan berkontrak yang tunduk pada ketentuan Pasal 1338 ayat
              (1)  KUHPerdata,  yaitu semua  perjanjian  yang  dibuat secara sah



              56  Anita Kamilah..., Op. Cit., hlm. 116-117.
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215