Page 212 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 212

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  189


                  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar nilai pasar
                  atau NJOP yang merupakan dasar pengenaan Pajak Penghasilan.


                  Sementara BGS antara pemerintah dengan pihak ketiga selain
              didasarkan kepada ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata juga
              didasarkan pada ketentuan hukum publik atau hukum administrasi
              negara,  yaitu Peraturan Pemerintah No.  6  Tahun 2006  tentang
              Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, sebagai pelaksanaan dari
              Pasal 49  ayat (6)  UU No. 1  Tahun 2004  tentang Perbendaharaan

              Negara. Pada tahun 2008 dilakukan perubahan dengan Peraturan
              Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang perubahan Atas Peraturan
              Pemerintah No.  6  Tahun 2006  tentang  pengelolaan Barang  Milik
              Negara/ Daerah. PP No. 6 Tahun 2006 jo. PP No. 38 Tahun 2008, pada
              tanggal 24 April 2014 dicabut dengan Peraturan Pemerintah No. 27
              Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Selain
              peraturan perundang-undangan  tersebut, upaya pemaksimalan

              pemanfaatan  tanah  pemerintah dengan cara  kerjasama dengan
              pihak ketiga ditemukan dalam ketentuan Pasal 19 dan 21 ayat (3) UU
              Rumah Susun, meskipun tidak disebut dengan istilah BGS.
                  UU Rumah Susun  dengan  tegas menentukan bahwa
              pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa  tanah  untuk
              pembangunan rumah susun dilakukan dengan cara sewa atau kerja
              sama  pemanfaatan,  selama  60  tahun sejak  ditanda-tanganinya

              perjanjian. Seperti telah diuraikan di atas bahwa jangka waktu sewa
              60  tahun ini bertentangan  dengan kepatutan, karena melebihi
              jangka waktu hak atas tanah yang lebih tinggi, misalnya HGU, HGB
              dan HP.

                  Pasal 1 angka 12 PP No. 6 Tahun 2006 mengatur bahwa bangun
              serah guna adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa
              tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau
              sarana  berikut  fasilitasnya,  dan setelah selesai  pembangunannya
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217