Page 69 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 69

56    Aristiono Nugroho, dkk.

            76 keluarga yang memanfaatkan hak garap atas tanah sawah,
            untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanah yang mereka
            garap ini oleh Pemerintah Desa Karanganyar telah dicatatkan
            dalam dokumen (peta dan daftar) Pajak Bumi dan Bangunan,
            dengan sebutan “tanah buruhan”.
                Secara filosofis terminologi “tanah buruhan” memiliki
            kemiripan (identik) dengan terminologi “communal property”,
            yang diartikan sebagai “bentuk kepemilikan dan penguasaan
            atas tanah (dan sumberdaya alam) secara bersama oleh suatu
            kelompok masyarakat. Sementara itu, terminologi “property”
            pada awalnya  banyak digunakan oleh para lawyer (praktisi hu-
            kum), untuk menunjukkan kepemilikan seseorang atas sesuatu.
            Selanjutnya, terminologi “property” yang pada awalnya mengarah
            pada bentuk kepemilikan individual, kemudian membuka diri
            dengan membuka peluang bagi adanya terminologi properti
            yang bersifat komunal, hingga muncullah terminologi “commu-
            nal property”.
                Selain itu, hak garap atas tanah sawah dan tanah buruhan
            yang ada di Desa Karanganyar juga berkaitan dengan tenurial.
            Sebagaimana diketahui “tenure” adalah istilah yang digunakan
            oleh ilmuwan dan praktisi sumberdaya alam pada umumnya,
            yang berarti pengaturan yang terkait dengan kontrol dan akses
            atas sumberdaya alam (termasuk tanah). Secara sosial, istilah
            “tenure” dapat dimaknai sebagai “segenap relasi sosial yang
            kompleks yang terkait dengan kepemilikan dan penguasaan atas
            tanah (dan sumberdaya alam). Dengan demikian “tenurial” dapat
            dimaknai sebagai institusi (tatanan) sosial, yang mengatur ting-
            kah laku manusia yang berkaitan dengan tanah (dan sumberdaya
            alam). Sistem tenurial inilah yang menentukan pihak yang
            memanfaatkan tanah, jangka waktunya, dan kondisi saat itu.
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74