Page 11 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 11

Para petani percaya terhadap motif, tindakan dan perilaku petugas
             kantor pertanahan,  serta  ketepatan dan relevansinya.    Para petani
             dan petugas kantor pertanahan juga membangun hubungan, berupa
             hubungan  formal,  semi  formal, dan  personal  yang  terkait dengan
             pelaksanaan;  serta  hubungan  personal  yang tidak terkait  dengan
             pelaksanaan tugas.
                   Akhirnya transmisi  nilai-nilai  pertanahan  dapat terlaksana,
             yang wujudnya berupa penghentian transmisi nilai-nilai pertanahan
             masa lalu, dan melakukan transmisi nilai-nilai pertanahan masa kini.
             Penghentian  transmisi nilai-nilai  pertanahan masa lalu  dilakukan
             dengan  memperhatikan  maksud, alasan,  prasyarat,  prospek,  dan
             prosesnya.  Selanjutnya,  transmisi nilai-nilai  pertanahan masa kini
             juga dilakukan dengan  memperhatikan  maksud, alasan,  prasyarat,
             prospek, dan pelaksanaannya.
                   Transmisi nilai-nilai pertanahan menghasilkan aktivitas, yang
             dapat melindungi kepemilikan bidang tanah para petani, sehingga
             bermanfaat  bagi diri  petani  yang  bersangkutan, dan orang  lain.
             Kepemilikan bidang tanah petani dapat dilindungi, saat para petani
             menyadari bahwa kepemilikan bidang tanah merupakan sesuatu yang
             urgen, dan prasyaratnya terpenuhi. Hal ini sekaligus memperlihatkan
             prospeknya  yang  baik,  terutama setelah  diterbitkan sertipikat  hak
             atas  tanah.  Kepemilikan bidang  tanah  yang  semakin kuat,  selain
             bermanfaat bagi  diri  petani  yang bersangkutan, juga bermanfaat
             bagi: (1) tetangga batas, (2) sesama petani, (3) masyarakat desa, serta
             (4) pemerintah desa.
                   Dampak transmisi nilai-nilai pertanahan dari petugas kantor
             pertanahan pada para petani,  antara  lain  munculnya  semangat
             memperjuangkan  keadilan  di bidang  pertanahan,  serta  keinginan
             untuk meningkatkan kesejahteraan,  dan harmoni  sosial.  Saat
             memperjuangkan  keadilan  di  bidang pertanahan,  para petani
             berupaya  agar mampu memperoleh  perlindungan hukum,  dan

       x                                                                                                                                                      xi
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16