Page 9 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 9
kantor pertanahan melalui proses pengamatan atau pembelajaran;
sehingga (3) cakupannya meliputi setiap komunikasi antar personal
yang memberi dampak apapun, mulai dari pembuatan keputusan
hingga penyebaran ide dan difusi budaya.
Transmisi nilai-nilai pertanahan berlangsung ketika Kantor
Pertanahan Kabupaten Magetan melakukan tindakan dan komunikasi
dengan petani, dengan memanfaatkan xinyong (kepercayaan) dan
guanxi (hubungan pribadi). Sebagaimana diketahui, tiap individu
petani memiliki perbedaan dalam hal kemampuannya untuk belajar
dari petugas Kantor Pertanahan Kabupaten Magetan, tetapi hal ini
tidak menyurutkan ikhtiar kantor pertanahan dalam memberdayakan
petani. Para petugas kantor pertanahan berupaya memanfaatkan
modal sosial yang ada di suatu desa, agar dapat memberdayakan
petani melalui transmisi nilai-nilai pertanahan.
Upaya petugas kantor pertanahan ini dapat difahami dengan
memanfaatkan Teori Pertukaran Sosial, yang selanjutnya diketahui
bahwa dalam konteks transmisi nilai-nilai pertanahan, petugas kantor
pertanahan memperoleh kesempatan: Pertama, mengkonstruksi
tindakan atau perilaku petani yang relevan dengan nilai-nilai
pertanahan, dengan menginformasikan adanya reward (ganjaran
atau manfaat) atas tindakan atau perilaku tersebut bagi petani, agar
petani berkenan mengulangi tindakan atau perilaku tersebut; Kedua,
memberi informasi kepada para petani, bahwa mereka mendapat
reward terus menerus berupa perlindungan hak atas tanah, bila
terus menerus mengulangi tindakan atau perilaku tersebut; Ketiga,
memberi informasi kepada para petani, bahwa tindakan dan perilaku
tersebut sangat bernilai bagi diri sendiri dan pihak lain, sehingga para
petani terdorong untuk mengulangi tindakan dan perilaku tersebut;
Keempat, membuka kesempatan bagi terjadinya pertukaran kembali
(re-exchange) manfaat yang diperoleh, ketika petugas kantor pertanahan
dan petani melakukan interaksi; Kelima, penilaian bagi tindakan atau
viii ix