Page 8 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 8
Petani Dusun Pulutan, Desa Banjarpanjang.
Selain itu, pada kesempatan ini, penulis bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenanNya memberi kesehatan dan
rahmat pada penulis, dan semua pihak yang terkait, sehingga buku
ini dapat diterbitkan dan dapat dinikmati oleh pembaca.
Buku ini diawali dengan pembahasan tentang masalah utama
para petani di Kabupaten Magetan, yang tidak jauh berbeda dengan
masalah petani di kabupaten lainnya di Indonesia. Kesejahteraan
menjadi masalah utama para petani di Kabupaten Magetan, yang
sekaligus juga menjadi masalah pokok sektor pertanian. Oleh
karena itu, tindakan yang paling rasional bagi petani adalah aktif
dalam berbagai kegiatan, yang mampu membantunya menjangkau
kesejahteraan. Pemberdayaan petani merupakan salah satu cara, agar
para petani mampu menjangkau kesejahteraan.
Ketika pemberdayaan petani sedang diperjuangkan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan kesejahteraan, maka transmisi nilai-
nilai pertanahan merupakan salah satu prasyaratnya. Transmisi
nilai-nilai pertanahan dari petugas kantor pertanahan kepada para
petani berpeluang mengalihkan nilai-nilai yang berguna dalam
pemberdayaan petani, dan mengundang kesediaan para petani untuk
menerimanya. Hal ini membuka peluang bagi hadirnya keyakinan
dan motif para petani, sehingga dapat membantu terwujudnya
tindakan para petani, yang relevan dengan nilai-nilai pertanahan.
Collins English Dictionary (2015) menjelaskan, bahwa
transmisi (Bahasa Indonesia) atau transmission (Bahasa Inggris)
adalah tindakan atau proses pengalihan dengan motif yang kuat
atau memiliki daya. Dengan demikian “transmisi” dalam konteks
pemberdayaan petani oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Magetan
adalah: (1) proses pengalihan dengan motif yang kuat pada diri para
petani yang terkait dengan pertanahan; (2) yang berlangsung setelah
para petani memperoleh ide atau gambaran perilaku dari petugas
vi vii