Page 107 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 107
Rp. 1.051.250,00 per siklus produksi, dengan
modal Rp. 231.750,00 per siklus produksi.
d. Keterlibatan pelaku usaha pertanian dalam
kelompok 70 % (laki-laki) dan 2 % (perempuan),
artinya masih terdapat ketimpangan peran
berbasis gender, dalam skala responden.
e. Keterlibatan pelaku UMKM Gerabah/Keramik
dalam kelompok 85 % (laki-laki) dan 5 %
(perempuan), dalam skala responden.
f. Pertanian memiliki sumberdaya bahan baku
pupuk alami melimpah namun belum terolah
karena kurangnya keterampilan dan rendahnya
motivasi bertani organik akibat tekanan
ekonomi, meskipun pertanian organik menurut
sistem pasar menjanjikan (diversifikasi produk
dan harganya mahal).
g. Akses modal usaha pertanian kecil dan jaminan
serapan pasar pertanian organik belum ada
atau jika sudah ada belum stabil, terlebih untuk
perintis.
h. Kerajinan gerabah dan keramik sama-sama
sulit memangkas rantai pasar atau mencipta
peluang pasar baru, akses modal juga lemah.
i. Bahan baku kerajinan keramik tergantung
dari luar daerah dan harganya semakin tidak
terjangkau, bahan ini berupa tanah lapisan
subur.
j. Bahan baku kerajinan gerabah berasal dari tanah
sawah yang diekstraksi tanpa ijin pemegang
hak/pemiliknya, serta sudah menimbulkan
sengketa sumberdaya lahan yang laten. Di
samping itu, tidak sejalan dengan program
ATR/BPN yaitu Lahan Sawah Dilindungi.
92 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul