Page 169 - Kolase Agraria
P. 169

154     Kolase Agraria
                    dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’

            yang terlibat memiliki perspektif masing-masing atas kepentingan
            terhadap sumber daya agraria.

                Konflik-konflik  yang  sempat penulis  ikuti perkembangannya
            pada saat MBKM di Kantor Staf Presiden sesuai dengan pernyataan
            Resources Center KPA (2001)  dalam  tulisan Prof. Maria S.  W.
            Sumardjono (Guru Besar Hukum  Agraria Fakultas Hukum UGM)
            yang menyebut permasalahan agraria terbagi atas: 1) Masalah tanah
            perkebunan, 2)  Masalah  penggarapan  tanah kawasan hutan  oleh
            masyarakat, 3) masalah yang berkaitan dengan putusan pengadilan
            oleh  pihak  yang kalah,  4) masalah  tumpang  tindih hak  atau
            sengketa  batas,  5)  masalah  yang  berkaitan  dengan klaim  sebagai
            tanah  ulayat, 6) masalah  yang berkaitan  dengan  tanah Barang
            Milik Negara (BMN) atau Barang Milik Daerah (BMD), 7) masalah
            terkait tuntutan ganti rugi oleh masyarakat atas tanah yang telah
            dibebaskan oleh pihak swasta, dan 8) permasalahan tanah terlantar.
            Di samping regulasi yang memadai, perlu adanya kolaborasi yang
            baik antar kementerian/lembaga serta melibatkan unsur masyarakat
            agar penyelesaian konflik agraria dapat segera teratasi. Tentu dengan
            mengesampingkan ego-sektoral.
                Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan
            Pelaksanaan  Reforma Agraria  menjadi  upaya  baru untuk
            mempercepat pelaksanaan  isu-isu  terkait reforma  agraria,  salah
            satunya penyelesaian konflik agraria. Regulasi ini mengganti regulasi
            sebelumnya seputar reforma agraria yakni Peraturan Presiden Nomor
            86 Tahun 2018. Bagian yang menarik pada Peraturan Presiden Nomor
            62 Tahun  2023  ini adalah adanya  Project  Manager  Officer (PMO)
            yang memiliki tugas khusus mengawal percepatan reforma agraria.
            Dalam nomenklatur, PMO disebut Tim Percepatan reforma Agraria
            Nasional yang  berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
            kepada Presiden.

                Pengawalan isu reforma agraria yang penulis ikuti hingga tahap
            penyerahan  sertipikat  di  Kantor Staf Presiden  adalah kegiatan
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174