Page 37 - Kolase Agraria
P. 37

22      Kolase Agraria
                    dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’






























                           Gambar 2. Wawancara dengan warga Miduana
            Desa Balegede, adalah surga tersembunyi Kampung Adat Miduana
            dengan  pemandangan hijau nan indah  persawahan.  Menurut
            penuturan Ketua Adat, kata “Miduana” bermula dari kata “midua”,
            yang  berarti  terbagi  dua  karena  berada  pada  pertemuan  dua
            Sungai Cipandak, yaitu  Cipandak  Hilir dan  Cipandak  Girang dari
            aliran  sumber  air  pegunungan. Kisah berdirinya Kampung  Adat
            Miduana tidak terlepas dari dua tokoh kembar, Eyang Jagat Nata dan
            Eyang  Jagat  Niti yang  merupakan  keturunan  Kerajaan  Padjajaran,
            kemudian memiliki  keturunan hingga  sekarang membentuk
            masyarakat  kampung adat dalam area  1.041  hektare  tersebut.
            Awalnya, desa ini dibuka dengan istilah Joglo Alas Roban pada masa
            dipimpin  oleh Eyang Jiwa Sadana  yang hanya memiliki  9 kepala
            keluarga. Sampai kini, ajaran dan kepercayaan adat istiadat masih
            dilaksanakan turun-temurun, termasuk  dalam  kegiatan  pertanian
            maupun kehidupan sehari-hari. Beberapa tradisi yang masih dijaga
            yaitu  mandi kahuripan,  mauludan,  tatali paranti,  hingga adat dan
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42