Page 72 - Kolase Agraria
P. 72

Identifikasi Kapasitas Sosial Budaya Masyarakat Adat:  57
                                                  Menelusuri Aset Komunitas

            ikut  berpartisipasi dalam  memetakan dan  sertipikasi  tanah  pada
            Kampung Adat Urug melalui kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis
            Lengkap (PTSL)  maupun Prona.  Keseriusan kantor  pertanahan
            nyatanya tidak selaras dengan kebijakan dari tetua adat bahwasanya
            tanah yang didaftarkan akan terjadi dua masalah yaitu tanah akan
            dijual dan tanah akan diagungkan ke lembaga keuangan. Masyarakat
            yang berusaha mematuhi kedudukan tetua adat akan mengikuti apa
            yang  dikatakan  tetua  adat,  sehingga  upaya  sertipikasi  tanah  oleh
            Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor terhenti hingga saat ini.

                Pemilikan dan penguasaan tanah secara perspektif adat, bidang
            tanah  sudah  atas nama  pemilik  tanah masing-masing (bukan
            atas nama  tetua  adat  atau bersifat komunal).  Terdapat kendala
            meski  sudah  atas nama masing-masing yaitu nama  tertera masih
            nama  leluhur  keluarga,  padahal  secara  eksisting  tanah tersebut
            telah  dihuni oleh  anak,  cucu,  bahkan  cicit.  Ini  menjadi  kendala
            saat masyarakat mendapatkan bantuan  dari  pemerintah  dengan
            persyaratan SPPT ataupun PBB. Saat satu SPPT ataupun PBB terdiri
            atas banyak keluarga/jiwa, maka hanya bisa diberikan bantuan atas
            satu nama saja. Tentunya ini perlu menjadi atensi bagi masyarakat
            untuk memperbarui kepemilikan/penguasaan bidang tanah sesuai
            kondisi saat ini.

            Mempertanyakan Livelihood System Pertanian Berkelanjutan dan
            Kewirausahaan Berbasis Lokal
                Livelihood system  pertanian  berkelanjutan  tentu  wajib
            memperhatikan bagaimana komposisi  present land  use,  sehingga
            dapat  diketahui relevansi  ketersediaan  tanah untuk  kegiatan
            pertanian. Gambar ini  menunjukan klasifikasi  penggunaan  tanah
            melalui  metode digitasi  secara  interpretasi citra  satelit  terbaru.
            Terdapat  6  klasifikasi  di  wilayah  Kampung  Adat  Urug  yaitu  (i)
            perairan dengan luas 2,48 ha, (ii) peternakan dengan luas 0,42 ha,
            (iii) tanah terbuka dengan luas 2,39 ha, (iv) pertanian dengan luas
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77