Page 160 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 160

DILINTOR: Dialog Lintas Sektor
            Strategi Penyelesaian Konflik Agraria Lintas
                             Sektor Berbasis Odr
                       (Online Dispute Resolution)

                                   Nahdah Nabilah
                 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta
                             E-mail: 03nahdah@icp.sch.id




           Pendahuluan
                graria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki
           Amakna urusan pertanian  atau  tanah pertanian,  juga urusan
           pemilikan tanah. Makna agraria tidak terbatas hanya pada pertanian
           jika  dimaknai berdasarkan Undang-Undang Nomor 5  Tahun 1960
           tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok  Agraria (UUPA).  Makna
           agraria dalam  UUPA  meliputi  bumi,  air, dan  kekayaan alam  yang
           terkandung di dalamnya. Begitu luasnya makna agraria, tentu dalam
           upaya  pemanfaatannya  akan melibatkan berbagai  sektor. Dapat
           dikatakan bahwa agraria merupakan bagian dari tubuh bumi yang
           harus  dimanfaatkan  sebesar-besarnya  untuk  kemakmuran  rakyat
           sebagaimana pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Terkait
           penyelenggaraannya,  dalam Pasal  2 UUPA  disebutkan  bahwa
           wewenang  tertinggi  dalam  pengaturannya dipegang oleh  negara.
           Pengaturan  oleh negara ini memunculkan  adanya  politik hukum
           agraria.
               Politik hukum  agraria lahir  dari  Pasal  33  ayat (3)  UUD  1945.
           Politik hukum agraria merupakan kebijakan agraria yang digunakan
           sebagai  sarana  untuk mencapai  kemakmuran  rakyat (Hajati  dkk.,
           2018).  Adanya  politik hukum  agraria ini melahirkan kewenangan-


                                                                      143
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165