Page 176 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 176
data dapat mengungkapkan pola-pola dan anomali dalam data
kepemilikan tanah. Ini mencakup pemantauan transaksi tanah
yang mencurigakan, perubahan kepemilikan yang tidak wajar, atau
ketidaksesuaian data. Melalui analisis data yang cermat, pola-pola
tersebut dapat diidentifikasi sebagai potensi tindakan mafia tanah
yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Sebagai contoh, sebuah sistem analitik data dapat digunakan
untuk membandingkan data kepemilikan tanah dengan data lain
seperti pendapatan warga, lokasi geografis, dan sejarah transaksi.
Jika sistem tersebut menemukan pola di mana seorang individu atau
entitas memiliki sejumlah besar tanah tanpa alasan yang jelas atau
terdapat pola perubahan kepemilikan yang sering terjadi, hal ini
dapat menjadi tanda-tanda aktivitas mafia tanah. Selain itu, analitik
data dapat digunakan untuk melacak penggunaan dokumen palsu
atau tanda tangan yang mencurigakan dalam transaksi pertanahan.
Semua ini adalah indikator potensial yang dapat diungkapkan melalui
analisis data.
Manfaat utama dari penggunaan analitik data dalam penegakan
hukum dan pencegahan kejahatan mafia tanah adalah efisiensi dan
ketepatan dalam mengidentifikasi pelanggaran hukum. Dengan
memanfaatkan teknologi ini, penegak hukum dapat menindaklanjuti
kasus-kasus mafia tanah dengan lebih cepat dan akurat. Analitik data
juga membantu dalam mendokumentasikan bukti yang kuat yang
dapat digunakan dalam proses peradilan, memastikan bahwa pelaku
mafia tanah dapat diadili dengan tepat dan sesuai dengan hukum.
Selain itu, penggunaan analitik data membantu menciptakan efek
pencegahan dengan membuat mafia tanah merasa risiko lebih besar
dalam melakukan tindakan ilegal, sehingga dapat mengurangi
insiden mafia tanah secara keseluruhan.
Revitalisasi Pertanahan Melalui Teknologi Canggih: 159
Memerangi Mafia Tanah dan Mewujudkan Kesejahteraan Agraria