Page 174 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 174

Revitalisasi Pertanahan Melalui
            Teknologi Canggih: Memerangi Mafia Tanah
               dan Mewujudkan Kesejahteraan Agraria

                             Dzakwan Al Dzaky Bewasana
                           Politeknik Siber dan Sandi Negara
                      E-mail: dzakwan.al@student.poltekssn.ac.id




           Pendahuluan
               asus mafia  tanah  telah menjadi  masalah  serius  dalam  sektor
           Kpertanahan  di  Indonesia  selama  beberapa tahun terakhir.
           Kementerian  Agraria  dan  Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
           (Kemeterian ATR/BPN)  telah  mengambil tindakan tegas  dalam
           menangani  kasus-kasus semacam ini.  Selama  periode 2018 hingga
           2022,  Kementerian  ATR/BPN berhasil  menangani  ratusan kasus
           pertanahan yang melibatkan mafia tanah. Dalam kurun waktu lima
           tahun  tersebut,  sebanyak 305 kasus  telah menjadi  fokus  operasi
           dalam upaya memberantas mafia tanah, dan dari jumlah tersebut,
           145 kasus telah memasuki tahap P21, menunjukkan komitmen serius
           dalam penegakan hukum terhadap pelaku mafia tanah.
               Mafia  tanah  merupakan  permasalahan  yang  merugikan
           masyarakat luas  dan menghambat  proses Reforma  Agraria  yang
           sangat  dibutuhkan. Kasus-kasus mafia  tanah mencakup berbagai
           tindakan ilegal seperti pemalsuan dokumen, penyalahgunaan tanah,
           dan praktik-praktik curang  lainnya yang  merugikan pemilik tanah
           sah. Dampak mafia tanah meluas, merugikan hak pemilik tanah yang
           sebenarnya, merampas  tanah  dari  petani kecil,  dan menghambat
           investasi pertanian yang berkelanjutan.





                                                                      157
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179