Page 201 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 201

Suwitra,  I.  M. (2010b).  KONSEP KOMUNAL RELIGIUS  SEBAGAI
                   BAHAN  UTAMA DALAM  PEMBENTUKAN UUPA DAN
                   DAMPAKNYA TERHADAP PENGUASAAN TANAH ADAT DI
                   BALI. Perspektif, 15(2).  https://doi.org/10.30742/perspektif.
                   v15i2.51
           Suwitra, I. M. (2020).  EKSISTENSI  TANAH  ADAT DAN
                   MASALAHNYA TERHADAP PENGUATAN DESA ADAT DI
                   BALI. WICAKSANA: Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan,
                   4(1). https://doi.org/10.22225/wicaksana.4.1.1816.31-44
           Wardani, A. E.  P.  (2019).  PARTICIPATORY  LAND REGISTRATION
                   (PaLaR) DALAM PERCEPATAN PENDAFTARAN  TANAH
                   SITEMATIK LENGKAP (PTSL) DI PROVINSI BALI. Seminar
                   Nasional Geomatika, 3. https://doi.org/10.24895/sng.2018.3-
                   0.927
           Wiguna, M. O. C.  (2019). PROBLEMATIKA PENGATURAN
                   PENDAFTARAN TANAH ADAT DI BALI. MAde Oka Cahyadi
                   Wiguna, 3.
           Witari, M. R., Paramadhyaksa, I. N. W., & Yudantini, N. M. (2020).
                   Variasi Pemanfaatan Tanah Pelaba Pura Dalem Di Desa Adat
                   Kesiman, Denpasar. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(1). https://
                   doi.org/10.31091/mudra.v35i1.1030

           Peraturan Perundang-Undangan:
           Peraturan Menteri Negara Agraria/Ka. BPN No. 6 Tahun 2018 tentang
                   Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
           Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
                   Pokok Agraria
           Keputusan Menteri  Agraria Nomor 276/Kep-19.2/X/2017  tentang
                   Penunjukan Desa Pakraman Di Provinsi Bali Sebagai Subjek
                   Hak Pemilikan Bersama (Komunal) Atas Tanah






           184   Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Kebijakan Pertanahan
                 yang Modern, Berkelanjutan dan Berkontribusi untuk Kesejahteraan Masyarakat
   196   197   198   199   200   201   202   203   204