Page 38 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 38
Bab I Pendahuluan 23
Perubahan penggunaan lahan pada dasarnya membutuhkan
waktu yang relatif lama, setidaknya dapat dikenali dua faktor inersia
yang menghambat dan membatasi perubahan penggunaan lahan.
Pertama, bangunan fisik atau fasilitas tertentu berumur panjang.
Kecenderungan mempertahankan bangunan tua oleh individu atau
pemerintah dapat menghambat perubahan penggunaan lahan.
Kedua, perubahan penggunaan lahan umumnya berimplikasi
pada pengubahan konfigurasi dan saling bergantungan setiap
jenis penggunaan lahan (Lynch, 2004). Model Von Thunen masih
memberikan kerangka yang relevan untuk dapat menjelaskan
perubahan penggunaan lahan karena faktor lokasi, pertumbuhan
ekonomi, biaya, dan perubahan teknologi.
Menurut Nelson (1986) ada dua gaya berlawanan yang mem-
pengaruhi pembentukan dan perubahan penggunaan lahan, yaitu:
a. gaya sentrifugal, mendorong kegiatan berpindah dari kawasan
(pusat kota) ke wilayah pinggiran. Ada lima gaya yang bekerja
dalam hal ini, yaitu gaya ruang, gaya tapak, situasional, evolusi
sosial, status dan organisasi sosial;
b. gaya sentripetal, bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu
di suatu kawasan (pusat kota) dan menarik fungsi lainnya
ke dalamnya. Gaya ini terjadi karena sejumlah kualitas daya
tarik kawasan (pusat kota), yaitu fisik tapak, kenyamanan
fungsional.
Selain kedua gaya tersebut, ada faktor lain yang merupakan hak
manusia untuk memilih, yaitu faktor persamaan manusia (human
equation). Faktor ini dapat bekerja sebagai gaya sentripetal maupun
sentrifugal. Misalnya pajak bumi dan bangunan di pusat kota yang
tinggi dapat membuat seseorang pindah dari pusat kota ke luar kota
atau pinggiran kota (gaya sentrifugal).
Beberapa penelitian untuk mengetahui beberapa faktor yang
memengaruhi perubahan penggunaan lahan pernah dilakukan
oleh Pangaribuan (1995), dan Nuryati (1995) membuktikan
dalam penelitiannya melalui analisis regresi bahwa pertumbuhan
penduduk, kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) non

