Page 547 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 547
Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman
Pendekatan untuk memahami interaksi antara
kemiskinan dan tingkat migrasi ini diperrumit oleh fakta
bahwa kotamadya perdesaan bukanlah jurisdiksi pe-
merintah yang ‘paling lokal ‘. Mereka merujuk kepada
distrik-distrik lokal daripada ke desa-desa tertentu, dan
karena itu biasanya mencakup sebuah ‘pusat kota’ dan
sejumlah desa-desa terpencil dan dusun (juga dikenal seba-
gai ‘lokalitas’), yang cenderung memiliki tingkat kemis-
kinan dan migrasi-kelua yang lebih tinggi daripada pusat
kota. Oleh karena itu data resmi kotamadya mereratakan
kemiskinan dan tren migrasi dalam berbagai jenis masya-
rakat ini. Kebanyakan data migrasi-keluar yang resmi tidak
cukup terpilah-pilah sampai ke tingkat ‘lokalitas’ untuk
memungkinkan analisis yang lebih tepat tentang hubung-
annya dengan tingkat kemiskinan.
Dari sudut pandang pemahaman tentang dinamika
demokratisasi perdesaan, sangat penting untuk mengenali
bahwa di sebagian besar perdesaan Meksiko, desa-desa
terpencil secara politik disubordinasi ke pusat-pusat kota,
baik secara formal maupun informal. Banyak kotamadya
perdesaan berada di tengah-tengah “transisi rezim” jangka
panjang, sebagian besar tak terlihat bagi orang luar, di mana
komunitas terpencil berkampanye untuk hak atas sumber
daya dan pemerintahan sendiri vis-à-vis pusat kota (Fox
2007). Inilah konteks dalam mana asosiasi kampung
halaman kaum migran yang terorganisir , bersama-sama
dengan komunitas asal mereka di desa-desa terpencil,
tekanan kota dan otoritas negara untuk mendapatkan
kedudukan, suara dan representasi.
Masyarakat Sipil Migran dan Asosiasi Daerah Asal 249
Sebanyak ratusan ribu migran Meksiko bekerja sama
dengan paisanos mereka untuk mempromosikan “Philan-
249 Teks berikut mengacu pada Fox (2005b). Perhatikan bahwa
533

