Page 569 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 569

Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman

               langsung hanya mempengaruhi sebagian kecil dari
               masyarakat. Selain itu, keuntungannya dapat dianggap
               beresiko ditangkap oleh elit lokal atau kerabat baik —dalam
               konteks di mana ‘akuntabilitas jarak jauh’ sulit. Dilema
               ini menunjukkan pentingnya mengidentifikasi investasi
               produktif mereka yang juga dapat memiliki efek ‘barang
               publik’, seperti infrastruktur pengolahan kopi- di komu-
               nitas-komunitas di mana sebagian besar orang bergantung
               pada kopi dan sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun
               bekerja sama dalam koperasi pemasaran yang kepemim-
               pinannya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
               Namun kategori proyek investasi yang potensial ini  belum
               dikaitkan dengan aksi kolektif migran.
                    Upaya untuk membawa organisasi migran ke dalam
               debat kebijakan pembangunan yang lebih luas masih baru
               dimulai, sebagaimana agenda kebijakan Meksiko mereka
               yang terus didominasi oleh kerangka ‘kebijakan migrasi’
               yang masih terikat secara tradisional, terbatas pada  pro-
               gram Three-for-One,Institute for Mexicans Abroad dan
               pendekatan Meksiko terhadap  imigrasi AS dan kebijakan
               perbatasan. Selain itu, LSM berbasis lokal-tidak selalu sadar
               akan keberadaan HTA-HTA dan karena itu tidak ada
               komunikasi atau agenda bersama untuk mengembangkan
               tujuan pembangunan perdesaan yang berkelanjutan.
               Bahkan pada  agenda kebijakantingkat lokal dan translokal,
               beberapa organisasi keanggotaan lintas-batas mendukung
               agenda pembangunan akarrumput baik dalam komunitas
               asal maupun di komunitas permukiman. Mexico’s Asso-
               ciation of Social Sector Credit Unions telah bekerja dengan
               organisasi-organisasi migran untuk meluncurkan sebuah
               jaringan bank-mikro perdesaan, yang bisa memberikan
               modal kerja bagi pembangunan ekonomi lokal. Bi-National
               Front of  Indegenious Organizations (FIOB) adalah
               pengecualian lain, karena ia  membangun jaringan kredit
               mikro akarrumput partisipatif daerah asal, untuk membuat


                                                                  555
   564   565   566   567   568   569   570   571   572   573   574