Page 565 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 565

Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman

               kapasitas mereka untuk bernegosiasi secara langsung de-
               ngan pemerintah negara, dan pada tingkatan yang lebih
               rendah dengan Social Development Ministry federal, dan
               dengan demikian menekan otoritas kotamadya yang tidak
                         263
               responsif.  HTAs sudah sangat efektif dalam meng-
               informasikan pemerintah pusat  mengenai kebutuhan
               komunitas mereka dan janji-janji yang belum terpenuhi
               yang sudah lama dibuat oleh banyak kotamadya tentang
               persoalan menyangkut kurangnya sekolah dasar, air, listrik,
               jalan dll. Sebagai tanggapan, pemerintah negara telah
               berusaha membangun kesadaran di antara para presiden
               kotamadya tentang kondisi mendesak yang dihadapi  ba-
               nyak komunitas di luar pusat kota. Namun, keberhasilan
               HTA-HTA kadang-kadang berakhir di sini karena kurang-
               nya kapasitas dalam pengawasan proyek dan pemahaman
               yang buruk mengenai peran mereka sebagai aktor
               akuntabilitas publik. Hal ini terbukti dalam hasil sebuah
               survei yang diterapkan pada penerima keuntungan Three-
               for-One dan yang dilakukan oleh Departemen Manajemen
               Publik, yang mengungkap bahwa hanya 43 persen
               memahami hak mereka untuk memiliki akses terhadap
               informasi yang berkaitan dengan proyek-proyek yang
               dibiayai dengan dana federal dan hanya 4 persen yang
               pernah mengajukan keluhan resmi kepada otoritas yang
               tepat (Secretaria de la Función Publica 2006).
                    Salah satu sumber utama pengaruh HTA atas nama
               komunitas asal mereka adalah suara mereka yang secara
               institusional diakui dalam komite Three-for-One untuk
               evaluasi dan persetujuan proyek. Namun, efektivitas
               mereka sebagai pialang kekuasaan baru dibatasi oleh
               masalah  ‘representasi yang berlebihan’ setelah absen

               263  Dinamika ini dapat dipahami sebagai contoh dari proses yang jauh
                  lebih luas, ‘efek bumerang’ dalam kampanye transnasional masya-
                  rakat sipil (Keck dan Sikkink 1998).


                                                                  551
   560   561   562   563   564   565   566   567   568   569   570