Page 561 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 561
Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman
misalnya, komunitas-komunitas ini tidakmemiliki air
minum tapi migran mengatakan bahwa mereka ingin
memperbaiki alun-alun desa atau mereka ingin
memperbaiki gereja. Mereka memiliki masalah limbah
tapi migran ingin membangun sebuah rodeo rings. Kami
mencoba untuk mendorong mereka untuk mendanai
proyek-proyek yang berfokus pada kebutuhan segera dan
dasar tetapi kita tidak dapat memaksa mereka. . . . Kami
membiarkan komite validasi [tingkat negara] memilih
proyek dengan manfaat tertinggi untuk didukung dengan
pendanaan masyarakat. 260
Namun otoritas lokal juga berbagi tanggung jawab
atas banyak keputusan investasi ‘pembangunan masya-
rakat’ yang memiliki sedikit hubungan dengan penurangan
kemiskinan. Para walikota tampaknya lebih tertarik untuk
mendanai proyek infrastruktur publik yang lebih mudah
terlihat . Sebaliknya, proyek pembuangan kotoran dan air
minum di daerah terpencil tidak midah dilihat. Lagi pula,
persyaratan bahwa komite imigran dan pemerintah lokal
harus setuju dengan proposal proyek juga dapat mendorong
sebuah pendekatan ‘angka penyebut yang sama yang pal-
ing rendah’.
Namun demikian, terlepas dari kendala-kendala ini,
sebuah fraksi substansial dari proyek Three-for-One yang
memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar. Tabel 2 menun-
jukkan distribusi sektoral proyek, menurut sebuah evaluasi
eksternal resmi. Data tersebut memperlihatkan dengan jelas
preferensi kuat terhadap barang-barang publik seperti jalan,
air minum, pelayanan kesejahteraan, trotoar dan listrik,
namun hanya fraksi kecil yang diinvestasikan dalam proyek
produktif.
260 Wawancara Bada dengan pejabat Departemen Pembangunan Sosial
di Morelia, Mei 2005.
547

