Page 435 - Kembali ke Agraria
P. 435

Usep Setiawan

            (2009-2014), perlu aneka kebijakan yang sifatnya lompatan besar.
            Deptan sebagai lembaga pemerintah di sektor pertanian dan mengu-
            rus puluhan juta petani yang umumnya miskin butuh cara pikir dan
            tindak melompat jauh ke depan.
                Sektor pertanian akan jalan di tempat, bahkan mundur ke bela-
            kang, jika lompatan kebijakan itu gagal ditemukan. Gagal mem-
            bangun sektor pertanian, maka gagal pula membangun fondasi eksis-
            tensi negeri agraris. Untuk itu, Mentan perlu melakukan lompatan
            dengan mengintegrasikan kebijakan pertanian dan kebijakan pena-
            taan struktur pemilikan, penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan
            tanah serta kekayaan alam lain kemakmuran rakyat.
                Menghubungkan kebijakan pertanian dengan reforma agraria.
            Inilah jantung dari tantangan terbesar sekaligus tugas mulia Mentan
            dan jajarannya. Mentan baru ditantang mengembalikan sektor per-
            tanian sebagai primadona pembangunan yang membebaskan rakyat
            dari jerat kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan, sambil
            mengurai perangkap krisis pangan dan energi serta degradasi ling-
            kungan akibat gurita kapitalisme dan pemanasan global, dan sistem
            perdagangan yang tak adil.
                Di tangan jajaran pemerintahan terkait pertanian dan keagra-
            riaanlah makna hakiki dari “demokrasi, kesejahteraan, dan keadilan”
            yang digaungkan Presiden Yudhoyono dapat dibumikan ke alam
            nyata, bukan dibumihanguskan ke alam mimpi tak berujung.***






















            416
   430   431   432   433   434   435   436   437   438   439   440