Page 165 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 165
Setiap masyarakat yang melaksanakan pelayanan di tingkat
desa tentunya mendapat nomor antrean. Nomor ini digunakan
untuk mengecek alur perjalanan berkas mereka melalui perangkat
yang ada di kantor kelurahan atau dengan menanyakan pada
petugas di desa. Adanya alur perjalanan berkas membuat pemohon
dapat memantau berkas yang mereka urus.
Sistem Layanan Pertanahan Desa untuk meningkatkan
Kualitas Data Pertanahan
Faktor yang mempengaruhi proses lama pelayanan
pertanahan antara lain adalah birokrasi dan luasnya lokasi
geografis wilayah kantor pertanahan. Dalam melaksanakan proses
pendaftaran tanah/peralihan hak tersebut, selama ini pemohon
yaitu masyarakat tidak bisa memantau alur perjalanan berkasnya
dan sering kali diharuskan bolak-balik ke kantor pertanahan.
Dapat dibayangkan bahwa di luar Pulau Jawa masih banyak kantor
pertanahan yang jauh dari beberapa desa dan akses yang sulit.
Hal tersebut menjadi latar belakang perlunya Sistem Layanan
Pertanahan yang diterapkan berbasis desa selaku unit terdekat
masyarakat dan peletakan tenaga ahli pertanahan di setiap desa
di Indonesia. Pelayanan ini tidak digunakan secara langsung oleh
masyarakat tetapi tetap membutuhkan tenaga ahli mengingat
output dari pelayanan pertanahan adalah produk hukum. Selain
itu, belum semua masyarakat Indonesia paham akan pelayanan
elektronik sehingga pembuatan aplikasi yang langsung digunakan
oleh masyarakat masih belum efektif. Proses pengurusan persoalan
pertanahan juga hanya dilaksanakan dalam jangka waktu sekali
bukan yang digunakan secara terus menerus sehingga aplikasi/
layanan yang bersifat mobile dan dimiliki oleh masyarakat pada
handphone masing-masing dirasa kurang perlu dimiliki oleh
masyarakat karena akan memenuhi memori.
154 Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat