Page 91 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 91
82 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
Kadaster Multiguna—penyedia data dan pengguna data disebut
dengan simpul jaringan. Dalam hal ini Kadaster Multiguna yang
berkaitan dengan pengintegrasian simpul jaringan diselenggarakan
oleh penghubung simpul jaringan yaitu Badan Informasi Geospasial
(BIG).
Dengan demikian, dalam upaya peningkatan kemanfaatan
basis data pertanahan untuk kepentingan Multi Pengguna melalui
pengembangan Kadaster Multiguna sudah seharusnya melibatkan
BIG selaku penghubung simpul jaringan. Akan tetapi, Keterlibatan
BIG dalam implementasi Kadaster Multiguna di Kabupaten Nganjuk
belum peneliti temukan secara nyata. Implementasi Kadaster
Multiguna masih sebatas pada keterlibatan antar simpul jaringan
saja melalui perjanjian kerja sama.
Kadaster Multiguna bukan hanya berbicara terkait pemanfaatan
data pertanahan untuk pihak lain, akan tetapi yang paling utama
adalah bagaimana agar pemanfaatan data pertanahan tersebut
dapat memberikan manfaat lebih bagi kemajuan pihak yang
menggunakannya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
pihak pengguna serta observasi di lapangan ada banyak keuntungan
yang bisa didapatkan dari penerapan konsep Kadaster Multiguna di
Kabupaten Nganjuk. Berikut merupakan prospek pemanfaatan data
PTSL untuk Kadaster Multiguna:
1. Pemdes Putukrejo
Hasil observasi DDL memberikan manfaat bagi desa sebagai
berikut:
a. setiap bidang sudah bersertipikat melalui program
percepatan pensertipikatan yaitu: Sertipikat Massal Swadaya
(SMS) pada tahun 1999, PRONA era Tahun 2005, dan PTSL
Tahun 2020 dengan diawali pendataan IP4T Tahun 2019. Hal
ini memperlihatkan keberhasilan program pertanahan yang
berkesinambungan baik berskala nasional dan regional;
b. manfaat bagi pihak desa dengan stakeholder pihak ketiga
semakin mudah, baik dengan perbankan dalam rangka
pembebanan hak, BPS, perbuatan dan peristiwa hukum