Page 90 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 90
Potensi dan Prospek Pembangunan Kadaster Multiguna Melalui Peningkatan 81
Kemanfaatan Basis Data Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
1:1000; belum mengacu berdasarkan UU Geospasial Th.2011
leading sectornya BIG.
8. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
a. Dalam pelaksanaan tupoksi pemberian kredit dan hak
tanggungan atas tanah sudah memanfaatkan aplikasi
Sentuh Tanahku untuk mengetahui bahwa bidang tersebut
apa sudah bersertipikat atau belum;
b. Peta PTSL saat ini belum perlu, namun semakin
meningkatnya pensertipikatan, maka meningkatkan
bidang perkreditan dengan tanah sebagai jaminan karena
syarat pemberian HT adalah sertipikat.
Berdasarkan data-data di atas, langkah selanjutnya adalah:
1. Dilakukan Analisis SWOT terhadap 4 kualifikasi DDL,
NDL, PDL dan belum memenuhi syarat PDL dalam rangka
mewujudkan Kadaster Multiguna yang berbasis pada
pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanahnya (D.I.203).
2. Estimate hasil Analisis SWOTnya:
1. DDL-> Strength (S) dan Opportunity (O)-> SO.
2. NDL-> SO.
3. PDL-> menuju SO.
4. Belum memenuhi syarat PDL-> Weakness (W) dan
Threatness (W)-> WS.
Adapun dari estimate hasil Analisis SWOT dengan ruang
lingkup kadaster sebagai dimaksud dalam Pasal 19 ayat
2 huruf a adalah seperti halnya Peta Desa Lengkap,
sebagaimana produk Program Nasional Desa Lengkap PP
10/1961.
3. Strategi peningkatan kualitas data PTSL dengan
mempercepat target DDL agar memberikan kepastian
hukum dan perlindungan bagi subjek dan objek tanahnya
dalam rangka Pendaftaran Tanah Sistem Publikasi Positif
(Widarbo, 2022); dan mewujudkan Kadaster MultiGuna.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 Tentang
Jaring Informasi Geospasial Nasional—dalam penerapan konsep