Page 95 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 95

SVM, digitasi area tertutup awan, dan tumpang susun data sekunder.
            Tahapan ini dilakukan agar memberikan informasi penggunaan tanah
            yang  sesuai dengan  kondisi  lapangan dan dapat dilakukan analisis
            mendalam untuk kepentingan perubahan lahan dalam deret waktu.

                Penggunaan tanah Kabupaten Sleman terbagi atas lima klasifikasi
            yaitu hutan, lahan terbangun, kebun/tegalan, sawah, dan perairan.
            Penentuan klasifikasi ini sudah sesuai dengan kajian yang dilakukan
            oleh  Lillesand  &  Kiefer  (1979)  bahwa  citra Landsat  masuk  dalam
            klasifikasi penggunaan tanah kelas 1 yang terdiri atas lahan terbangun,
            lahan pertanian, lahan hutan, perairan, lahan gundul, padang lumut,
            dan es atau salju abadi. Selain itu, mengacu pada SNI untuk klasifikasi
            penggunaan tanah skala di atas 1:250.000 terdiri dari pertanian, bukan
            pertanian  maksudnya  hutan,  permukiman,  dan  perairan  (Sitawati,
            2019).  Adanya  perbedaan jumlah  dan jenis klasifikasi  disesuaikan
            dengan  karakteristik  tutupan  lahan dan  penggunaan  tanah di
            Kabupaten Sleman agar dapat tepat sasaran sesuai tujuan penelitian
            ini.























                  Gambar 12. Interpretasi Klasifikasi Penggunaan Tanah dalam Deret Waktu
                             Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2024
                Gambar 12 menunjukkan kelima klasifikasi  penggunaan  tanah
            di Kabupaten Sleman dari tahun 2003-2023, serta prediksinya tahun
            2033 dan 2043. Klasifikasi lahan terbangun memiliki ekspansi yang



            64    Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100