Page 111 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 111
misi dari kerja Penataan Akses yang menjadi
kewajibannya, Penataan Akses dimaknai sebatas
fasilitasi teknis untuk pertumbuhan sesaat atau
fasilitasi menuju kemandirian dan pertumbuhan
berkelanjutan karena kegiatan ekonomi memenuhi
prasyarat sosial, budaya, dan lingkungan hidup.
Dengan beban kerja yang senyatanya berat, Petunjuk
Teknis tidak membekali FS dengan kewenangan lebih,
misalnya kewenangan berkomunikasi dan berkoordinasi
dengan jejaring kerja Kantor Pertanahan, karena peran
FS dirancang tidak substansial meskipun sesungguhnya
signifikan. Keterbatasan wewenang itu membuat
mayoritas pelaksanaan Penataan Akses didominasi oleh
pencapaian target pemenuhan alat bukti pelaksanaan
secara administrasi daripada alat bukti pelaksanaan
kerja nyata, melalui verifikasi dari SRA dan jejaring
kerja Penataan Akses. Sekali lagi, alat bukti administrasi
dapat dimanipulasi sedangkan kerja nyata dilengkapi
persaksian sosial dan bukti nyata lapangan, makna dan
kualitas alat bukti administrasi dan kerja nyata berbeda
jauh.
Tugas tambahan FS ialah memberikan Laporan
Pemetaan Sosial dan Laporan Data Penerima Akses
serta Arah dan Program kepada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional. Adapun syarat untuk menjadi FS
antara lain:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Pendidikan minimal D-3 semua jurusan;
c. Berusia minimal 20 (dua puluh) tahun dan maksimal
45 (empat puluh lima) tahun (disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah);
d. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan
mengolah data kuantitatif maupun kualitatif;
e. Memiliki kemampuan mengolah data dan
menyusun laporan akhir hasil pemetaan sosial;
96 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul