Page 139 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 139
yang berdampak langsung dan nyata bagi
pemberdayaan masyarakat, hal ini sering
disalah artikan bahwa CSR cukup diwujudkan
sebagai pembangunan infrastruktur yang tidak
signifikans misalnya: gapura atau plang penanda
lokasi sentra usaha, pelatihan insidental yang
tidak berlanjut menjadi pendampingan, dan
CSR diperlakukan sebagai bantuan langsung
tunai;
d. Program yang didanai dengan CSR harus
berkelanjutan, termasuk dalam arti dapat
dilakukan sendiri oleh masyarakat saat program
telah berakhir, hal ini sering disalah artikan
dengan CSR untuk pembangunan infrastruktur
yang berakhir mangkrak karena sifatnya
berteknologi tinggi (misalnya instalasi Internet
of Things, instalasi laboratorium untuk quality
control) dan masyarakat tidak dilatih untuk
dapat mengoperasikannya dan perawatannya
berbiaya sangat mahal atau infrastruktur
tersebut belum dibutuhkan masyarakat;
e. Program CSR yang bersifat fisik harus disertai
peningkatan kapasitas masyarakat sebagai
penerima sekaligus pengelola program agar
program dapat dipertanggungawabkan dan
berdampak jangka panjang.
d. Model Pengembangan Tata Ruang
Model ini menggunakan pendekatan Tata Ruang.
Dalam praktiknya, Pengembangan Tata Ruang
mengembangkan kawasan berbasis masyarakat
dan ruang kampung yang dicirikan dengan adanya
karakter berkelanjutan, tujuannya (Petunjuk Teknis
Penataan Akses 2023):
a) Mengatasi kemiskinan terutama permasalahan
pemenuhan kebutuhan dasar,
124 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul