Page 140 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 140
b) Mendorong perekonomian lokal dengan
menggali potensi-potensi ekonomi kemasya-
rakatan sebagai stimulus pembangunan
wilayah,
c) Meningkatkan kualitas lingkungan rumah
tinggal masyarakat.
Asumsi yang mendasari model ini ialah:
a. Tata ruang merupakan basis dalam
pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi,
sehingga upaya-upaya untuk pertumbuhan
ekonomi disesuaikan dengan peruntukan
ruang;
b. Regulasi Tata Ruang sudah mengarusutamakan
Pembangunan Berkelanjutan;
c. Peran negara kuat dalam hal pengaturan ruang
dan peruntukannya sesuai tujuan model ini
Model ini memerlukan prasyarat agar bisa berjalan,
antara lain:
a. Regulasi penataan ruang didesain untuk
pembangunan berkelanjutan, hal ini jarang
ditemukan di level provinsi dan kabupaten
karena motivasi pertumbuhan ekonomi lebih
kuat daripada motivasi ekonomi berkelanjutan
secara sosioekologis;
b. Perubahan tata ruang tidak menimbulkan
konflik sosial ekonomi, karena biasanya tatanan
struktur ruang dan fungsinya sudah terbentuk
lebih dahulu;
c. SRA yang hendak diberdayakan berikut
wilayahnya punya kesadaran bahwa fungsi
ruang (termasuk kegiatan ekonomi) harus
sesuai dengan karakter struktur ruangnya,
kesadaran ini jarang dijumpai karena
paradigma antroposentris (manusia pusat
BAB III 125
PENATAAN AKSES INKLUSIF