Page 148 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 148

Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat
                Tanah  merupakan  sumber daya alam yang  harus dipelihara
            dan  dimanfaatkan  untuk  sebesar-besar kemakmuran. Namun,
            banyak masyarakat yang tidak memelihara bahkan membiarkan
            tanah  yang  dimilikinya.  Sebagaimana  hasil  identifikasi  Badan
            Pertanahan Nasional Republik Indonesia (sekarang Kementerian
            Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) pada tahun
            2011, yang  menyatakan tanah teridikasi terlantar sekitar  7,3  juta
            hektar, sedangkan tanah yang sudah dinyatakan terlantar seluas
            4,8  juta  hektar  (Muhasan,  2016).  Jumlah  tersebut  sangatlah
            besar dan  tentunya akan  semakin  bertambah dengan adanya
            inventarisasi  serta  penertiban  tanah  yang  dilaksanakan  oleh
            jajaran  Kementerian  Agraria dan  Tata  Ruang/Badan  Pertanahan
            Nasional. Tentu diperlukan sarana yang tepat dalam pengelolaan
            tanah terlantar agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terlebih
            masyarakat yang termasuk dalam golongan miskin.

                Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik,  jumlah  penduduk
            miskin semakin naik pada bulan Maret tahun 2020 sebanyak 26,42
            juta jiwa, sedangkan pada bulan September tahun 2019 jumlahnya
            24,79 juta jiwa. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari dampak
            adanya Pandemi Covid-19. Selain itu, dari data tersebut didapati
            bahwa Pandemi Covid-19 juga menimbulkan dampak yang besar
            bagi perekonomian masyarakat di Indonesia yang mengakibatkan
            jumlah masyarakat miskin  yang  ada  di  Indonesia  semakin
            meningkat. Tidak cukup sampai di situ, beberapa daerah bahkan
            ada yang menerapkan sistem lockdown atau menutup jalur keluar
            dan masuk dari daerah tersebut seperti Kota Tegal, Tasikmalaya,
            dan daerah-daerah lain dengan tujuan menekan angka penyebaran
            Covid-19.  Akan  tetapi,  upaya  tersebut  juga  menutup  jalur
            perekonomian sebagian  masyarakat,  yang  berdampak semakin





                                                       Pandemi Covid-19:    129
                                     Strategi Pencapaian SDGSs  di Masa New Normal
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153