Page 24 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 24
dijadikan sebagai bahan obat-obatan, kosmetika, pakan ternak,
dan pupuk organik sehingga menjadikan rumput laut memiliki
eksistensi yang besar dalam perdagangan internasional. Indonesia
memiliki perairan laut yang luas, sehingga produksi rumput laut
cukup banyak dan menjadi salah satu komoditas ekspor hasil laut.
Meskipun begitu, produksi rumput laut di Indonesia masih kurang
optimal dikarenakan terdapat beberapa wilayah Indonesia yang
belum mengembangkan budidaya rumput laut dengan baik.
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat merupakan salah
satu wilayah di Indonesia dengan potensi pengembangan rumput
laut yang baik namun belum dikembangkan secara maksimal. Hal
ini menyebabkan jumlah produksi rumput laut di Fakfak semakin
berkurang. Berkurangnya produksi rumput laut menyebabkan
sistem pemasaran rumput laut menjadi tidak stabil, adanya
ketidakjelasan harga, dan konsumen atau pembeli yang semakin
berkurang (The Food and Land Use Coalition, 2019). Padahal,
Fakfak mempunyai karakteristik perairan yang cocok untuk
dijadikan sebagai pengembangan budidaya rumput laut. Berikut
ini merupakan karakteristik perairan Fakfak, khususnya pada
kawasan konservasi taman pesisir dari segi salinitas, DO (Dissolved
Oxygen), dan suhu perairannya.
Tabel 1. Kualitas Air di Kawasan Konservasi Taman Pesisir dan
Baku Mutu Budidaya Rumput Laut
Kawasan Kualitas Air
Konservasi Waktu Salinitas DO Suhu Sumber
Taman Pesisir Survei (‰) (mg/l) ( C) Data
o
Teluk Berau Sep-17 Terlalu Sesuai Sesuai BPPT
Rendah
Teluk Nusalasi Mar-18 Sesuai Sesuai Sesuai CI
(Van Den Bosch)
Baku Mutu Budidaya Rumput Laut 28-32 >4 28-32 BPPT
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat (2018)
Optimalisasi Pemanfaatan Sistem Informasi Pertanahan dan 5
Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Daerah