Page 100 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 100
data biografis tokoh-tokoh menak Priangan hingga tahun
1811 yang kuantitasnya relatif sedikit bila dibandingkan
dengan data biografis tokoh-tokoh Pemerintahan Hindia-
Belanda. Meskipun demikian, data ini amat penting sebagai
rujukan untuk mengkonfirmasikan data yang dimuat dalam
dalam berbagai historigrafi tradisional Priangan tentang karya
yang disebut terakhir ini pada umumnya tidak membedakan
kebenaran historis dan kebenaran mistis.
Sumber tentang menak yang ditulis oleh bupati sendiri
hanya ada beberapa buah. Karya pertama yang dapat disebut
adalah Herinneringen van P.A.A Djajadiningrat yang juga dibuat
terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Otobiografi ini
menceritakan kehidupan Bupati Serang P.A.A Djajadiningrat,
sejak masa kecilnya hingga menjabat bupati. Ia juga dapat
dikatakan seorang pengamat yang cermat tentang berbagai
aspek kehidupan yang berlangsung di sekitarnya, baik
yang menyangkut aspek sosial, politik, maupun budaya.
Sebagai menantu Bupati Ciamis, P.A.A. Djajajdiningrat juga
menceritakan sedikit tentang kehidupan mertuanya. Karya yang
tergolong sumber primer ini jauh lebih kaya dalam soal data,
dibandingkan dengan otobiografi tradisional bila dilihat dari
cara penulisannya. Tulisan bupati ini terlampau singkat untuk
bisa menjelaskan riwayatnya secara rinci, padahal ia tergolong
sastrawan. Ada karya lain yang ditulis oleh seorang bupati,
yaitu Regenten Positie. Buku yang ditulis oleh R.A.A.A Soeria
Nata Atmaja (1940) ini, merupakan catatan panjang berkenaan
dengan kedudukan bupati, berdasarkan sumber-sumber
tertulis (termasuk peraturan-peraturan yang diberlakukan di
Hindia Belanda) dan juga berdasarkan pengalaman pribadinya
sebagai bupati. Hal penting dalam karya ini adalah penjelasan
bagaimana pasang-surut kedudukan para bupati Priangan dan
65