Page 23 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 23
“Membuat bibliografi beranotasi sebagai permulaan
mengerjakan penelitian awalnya akan tampak seperti aktivitas
merepotkan diri sendiri. Penelitian yang awalnya ‘piece of cake’
pun bisa menjadi ‘piece of crab!’. Mengapa? Karena ketika
menelusuri berbagai literatur untuk tema sejenis—atau sebatas
keywords pun—akan disadari betapa luas dan kaya rayanya
berbagai temuan dari para peneliti terdahulu. Mulanya akan
terasa membebani, lalu mulai tumbuh antusiasme memanen
pengetahuan dari berbagai literatur, dan berakhir pada adiktif.
Maka ketika Anda semakin banyak membuat anotasi namun
semakin sulit mengendalikan diri untuk berhenti ... Nah kan!.”
(Vegitya Ramadhani Putri, S.H., S.Ant., M.A. Dosen Fakultas
Hukum Universitas Sriwijaya).
“Berdasarkan pengalaman penelitian dapat diketahui pekerjaan
meneliti ternyata mirip memasak. Kalau mau masakan manis,
tidak perlu pikir panjang. Isi gula lebih dari yang diperlukan,
hasilnya pasti manis. Membuat masakan asin atau pedes,
rumusnya sama. Mau lebih asin tambahkan garam dan
tambahkan cabe kalau mau masakannya pedes. Kalau mau
masakan enak dan unik bagaimana caranya?
Enak dalam padangan orang Bali juga disebut ‘pada rasa’.
Maksudnya enam rasa yang ada (asem, manis, pahit, sepat,
dan pedes/dari gunung serta asin/dari laut) masing-masing
mendapatkan porsi yang patut sehingga pertemuannya di
kuali menjadi harmonis. Ini yang disebut ‘pada rasa’ atau enak.
Untuk membuat masakan enak tidak segampang membuat
masakan manis, asin, atau pedes. Perlu persiapan matang dan
perlu juru masak yang ‘matang’.
xxii