Page 21 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 21
“Ketika memulai sebuah penelitian, muncul keraguan dan
pertanyaan, gagasan baru apa yang akan dihasilkan dari
penelitian kita? Keraguan dan pertanyaan tersebut harus
dijawab dengan memulai langkah pertama, yaitu menyusun
bibliografi beranotasi dan kajian pustaka yang baik.
Berdasarkan studi dan pengalaman yang mumpuni, Noer
Fauzi Rachman bersama Ahmad Nashih Luthfi membantu
kita untuk melakukannya melalui buku ini. Dengan gaya
bahasa yang mengalir, buku ini memberi pemahaman filosofis,
langkah-langkah dan contoh konkrit yang sangat membantu
para pemula, khususnya dalam bidang kajian agraria. Buku ini
membimbing kita how to prove that we stand on the shoulders of
giants dalam bidang kajian kita. Hal ini penting agar kita tidak
membuat klaim prematur tentang sebuah gejala, dan reinvent
the wheel (mengulang yang sudah ada), sehingga penelitian
kita tidak berguna.” (Sulastri Sardjo, peneliti Pusat Kajian
Sosiologi Universitas Indonesia, Klaster Sumber Daya Alam, dan
mahasiswa program doktoral Sosiologi Pedesaan Institut Pertanian
Bogor).
“Terbitnya panduan untuk penulisan bibliografi beranotasi
ini patut disambut oleh semua pihak yang peduli dengan
kegiatan penelitian. Siapapun yang ingin menjadi peneliti
yang handal perlu menguasai dengan baik cara penelusuran
literatur yang komprehensif terkait dengan subjek dari
penelitiannya. Lewat penelusuran literatur yang baik peneliti
akan memperolah gambaran tentang state of the art dari tema
dan topik persoalan yang akan diteliti. Dengan informasi ini
maka peneliti dapat tahu apa status pengetahuan terakhir
xx