Page 20 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 20
“Sejatinya setiap kejadian adalah sebuah perulangan yang
berpola. Tidak ada yang baru. Namun penguasaan atas
semesta pengetahuan selalu memberi peluang bagi lahirnya
sebuah inovasi. Bacalah dengan seksama hingga ujung semesta
pengetahuan itu berada dalam genggaman, maka kuasa
pengetahuan akan menampilkan wajahnya.” (Rina Mardiana,
PhD. Kepala Pusat Studi Agraria, IPB University).
“Untuk dosen, mahasiswa, peneliti, buku ini esensial
setidaknya dalam dua hal: pertama, ia menyajikan secara
praktikal hakikat kerja ilmu pengetahuan, yakni berdialog
dengan ragam pemikiran yang sudah eksplisit, dan kedua,
memberikan referensi teknis yang bernas dan memikat, yang
efeknya seperti kombinasi resep+gambar dalam buku masakan:
menggugah penasaran (curiousity) dan segera ingin mencoba
(experiment).” (Rival Ahmad. Dosen, Sekolah Tinggi Hukum
Indonesia Jentera, Jakarta).
“Buku ini sangat bermanfaat dan menjadi buku panduan
bagi pembuatan bibliografi beranotasi. Pembuatan bibliografi
beranotasi sudah diterapkan di lembaga YLBHI untuk buku-
buku bantuan hukum struktural, HAM, dan demokrasi. Para
kader LBH dan publik perlu mengetahui terbitan-terbitan atau
karya-karya yang pernah dihasilkan para pendahulu LBH di
masa lalu, akademisi, dan para aktivis bantuan bantuan hukum
yang akan berguna utk pengembangan pengetahuan dan
pengalaman mereka dalam menangani kasus-kasus struktural.”
(Siti Rakhma Mary Herwati, S.H., M.H., M.A., Ketua
Manajemen Pengetahuan YLBHI).
xix