Page 53 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 53

terpilih, mengingat relevansi sosialnya, dan merebaknya literatur

            akademik mengenai topik tersebut dalam 10 tahun terakhir.
                Dalam proses penyusunan bibliografi beranotasi itu, peserta

            Kursus  dan  Penelitian  Agraria  LiBBRA  Tahun  V  dibekali
            dengan pelatihan membuat anotasi bibliografi. Ada 3 contoh
            yang dipelajari peneliti yang ditugaskan untuk membuat anotasi

            bibliografi  yaitu:  1)  M.A.  Jaspan,  1959.  Social  Stratification
            and Social Mobility in Indonesia, A Trend Report and Annotated
            Bibliography; 2) Tri Hadiyanto Sasongko, 2006. Potret Petani:

            Basis Pembaruan Agraria; dan 3) Kuntowijoyo, 2008. Penjelasan
            Sejarah (Historical Explanation).
                Dari bekal yang diperoleh itu, peneliti membuat kerangka

            yang menjadi pegangan untuk penelusuran pustaka, yakni
            dengan mengacu pada lima pertanyaan utama berikut ini, yakni

            (Pujiriyani dkk 2014: 4):
            1) apa definisi akuisisi tanah?

            2) mengapa terjadi akuisisi tanah?

            3) dimana akusisi tanah terjadi?
            4) mengapa wilayah-wilayah ini yang dipilih?

            5) apa dampaknya?

                Jenis pustaka yang ditelusuri terdiri dari buku, makalah

            seminar, laporan hasil penelitian, jurnal, makalah hasil
            konferensi, materi presentasi dan artikel surat kabar atau majalah.

            Sumber kepustakaan sendiri tidak dibatasi oleh sebaran wilayah,
            melainkan lebih ke pengayaan tema. Anotasi bibliografi ini tidak
            semata menyoroti kasus akuisisi tanah untuk pangan dan energi
            melainkan diperluas sesuai dengan kompleksitas dan dinamika





                                           18
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58