Page 8 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 8
memperlihatkan arti penting bibiliografi beranotasi untuk
membantu peneliti untuk mendalami topiknya sehingga bisa
menemukan sepotong puzzle yang diperlukan bagi dunia
ilmu.” (Bivitri Susanti, S.H., LL.M. Dosen Sekolah Tinggi
Hukum Indonesia Jentera).
“Kalau Anda tukang, alat kerja yang diajarkan buku ini untuk
anda pakai adalah waterpas. Anda bisa saja tidak pakai, tapi
kemungkinan besar bangunan yang anda bangun jadi doyong
dan gampang ambyar.” (Bosman Batubara, PhD Candidate at
the IHE Delft Institute for Water Education in the Netherlands).
“Seorang penulis harus sopan. Ia selalu mengenal asal-muasal
ide-ide yang dilahirkannya. Ia selalu menyebut guru-guru
mana yang pernah ia belajar. Ia selalu mengingat bahwa dirinya
ada pada masa sekarang karena jasa-jasa orang terdahulu. Buku
ini mengajarkan kepada kita cara bersopan santun itu.” (Dr.
Deden Dani Saleh, Dosen Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional).
“Saya kira, semua penelitian sosial berangkat dari rasa
penasaran, ingin tahu, dan keinginan untuk menemukan
jawaban terhadap suatu permasalahan, entah itu masalah
ekonomi, politik, hukum, dan problem masyarakat secara
luas. Rasa ingin tahu itulah awal dari suatu penelitian sosial.
Tapi, bagi peneliti sosial yang andal, persoalan tidak berhenti
di situ. Ia kemudian harus bertanya, apakah permasalahan
sosial yang ingin ditemu-kenali itu sudah pernah diteliti atau
dijawab orang lain? Kalau sudah, buat apa meneliti masalah
itu kembali? Hal inilah yang mengantar kita kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan, berusaha
vii