Page 309 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 309
Ahmad Nashih Luthfi
komparatif tentang dan bukan RH sebagai
landreform di negara lain dasar bagi
(1980-1981)* Pembangunan
Lokakarya Selabintana, Nasional dan alas bagi
“International Policy transformasi sosial
Workshop on Agrarian
Reform in Comparative
Perspectives” (1981)*
Developmentalisme Pendirian Pusat Studi Interdisiplinary approach
Pembangunan-IPB and emic perception
(1972)
Basic needs Evaluasi UPGK Food early warning
(1972/1973) system by organizing
Garis Kemiskinan people
Sajogyo (1977) Bukan pendapatan
namun kondisi aman
pangan/gizi dan
pemenuhan pangan
lokal sebagai ukuran
kesejahteraan
Pelita II: munculnya Lintas Sektoral Interdependential
berbagai kritik hingga Bappemka (1974-1978) sectors/actors
terjadinya peristiwa Ide BUBT (1976) Komunalisme-Populis
1974/75-1978/79 pemerintah merespon isu
Malari, membuat
Pemerataan
Pembangunan Daerah
dan Pembangunan Desa
: SD Inpres,Inpres
Kesehatan, BUUD/KUD,
Keluarga Berencana,
Transmigrasi
Pelita III: Pemerataan Indeks Mutu Hidup Membuat alternatif
melalui Trilogi atau “8 Jalur “alur logika” yang
Pembangunan, pemerataan Plus” ala menempatkan
dijabarkan kedalam “8 Sajogyo (1984) “kesempatan kerja dan
Jalur Pemerataan” berusaha” sebagai
1. Pemenuhan “jalur utama pembuka
kebutuhan pokok peluang” kesempatan
2. Kesempatan dan pemenuhan
memperoleh lainnya
pendidikan dan
1979/80-1983/84 3. Pembagian
pelayanan kesehatan
pendapatan
Kesempatan kerja.
4.
5.
Kesempatan berusaha.
6.
Kesempatan
berpartisipasi dalam
pembangunan
(generasi muda
wanita)
7. Penyebaran
pembangunan di
daerah
8. Kesempatan
memperoleh keadilan
256

