Page 307 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 307
Ahmad Nashih Luthfi
dapat perimbangannya melalui Sediono M.P. Tjondronegoro
yang cenderung teoretis, dan Gunawan Wiradi yang lebih makro
serta dapat mengartikulasikannya ke ranah publik, serta kepeka-
annya terhadap isu-isu aktual. Sementara Pudjiwati memberi
sumbangan pada perluasan perspektif gender dan dimensi pada
ranah agraria.
Gagasan tentang stratifikasi sosial (the notion of social stra-
tification) dihidupkan oleh para tokoh ini dalam kelembagaan
SAE, meskipun justru dihilangkan oleh kebijakan rezim. Pernya-
taan Sajogyo mengenai Modernization without Development mencer-
minkan nosi itu, sebagai kritik terhadap proses pembangunan
yang sedang berlangsung. Demikian juga strategi landreform by
leverage yang diwacanakan oleh Gunawan Wiradi. Kedua pernya-
taan itu dapat dianggap sebagai manifesto akademis pemikiran
Mazhab Bogor.
Nosi tersebut mempertemukan keduanya dalam studi agra-
ria, sehingga paradigma yang dianutnya kemudian adalah popu-
lisme. Paradigma ini menitik-beratkan pentingnya penguasaan
aset produksi pada usaha tani skala rumah tangga. Penguasaan
hak atas aset itu berguna sebagai modal transformasi sosial,
ekonomi, dan politik. Maka tidak mengherankan jika mereka
senantiasa meyakini perlunya pelaksanaan reforma agraria.
Gagasan-gagasan kedua tokoh secara khusus terbit dan beredar
melalui terbitan berkala SAE yang kemudian berkembang
menjadi jurnal Agro Ekonomika. Lebih dari itu, gagasan mereka
juga banyak tersebar sebagai makalah/paper di forum-forum
ilmiah, forum resmi pemerintah, artikel di media massa, laporan
penelitian, dan buku-buku. Dalam kerja ilmiah, hal terpenting
mengenai publikasi adalah menempatkannya sebagai bagian dari
“daur pengelolaan pengetahuan” yang bersiklus terhadap
produksi pengetahuan—proses—analisa—diversifikasi akan
hasil—dokumentasi dan penyebaran pengetahuan. 1 Publikasi
1 Moh. Shohibuddin, “Knowledge Sharing and Networking through
Website and E-Library Development”, Proposal, Sajogyo Institute, 2008, hlm. 2
254

