Page 60 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 60
Melacak Sejarah Pemikiran Agraria
liti yang berafiliasi ke sebuah partai besar di Indonesia, mela-
kukan kajian mendalam terhadap persoalan-persoalan pedesaan.
Melalui semboyan “Perhebat Integrasi dengan Penelitian!”,
kelompok peneliti yang dipimpin oleh D. N. Aidit, seorang dosen
Akademi Ilmu Sosial “Aliarcham”, melakukan penelitian di bebe-
8
rapa pedesaan Jawa Barat. Penelitian yang diasosiasikan ke da-
lam Partai Komunis Indonesia itu justru mampu manghasilkan
penelitian yang based on rural structural-realities. Penelitian terse-
but menginspirasi lahirnya sebuah pendekatan yang dirasa pen-
ting dan baru saat itu, sekaligus menghasilkan rekomendasi-
rekomendasi penting yang mereka temukan terkait realitas pede-
saan. Metode ini lahir dari penelitian yang disponsori PKI pada
tahun 1959, 1964, dan 1965. 9
Kajian yang juga didukung oleh pemerintah saat itu berpijak
pada kritik terhadap kelemahan-kelemahan pendekatan positivis-
tik, yang hanya mengandalkan angket belaka dalam pengum-
pulan data. Kajian participatory menghasilkan sejumlah temuan
tentang diferensiasi kelas sosial di pedesaan, kelompok tunakis-
ma, kelompok yang terlilit hutang, dan sebagainya. Penelitian
semacam itu sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh
Geertz dalam periode yang sama, yang menghasilkan gambaran
“involusi”, homogenitas petani, dan konsep saling berbagi kemis-
kinan.
Mereka mempraktekkan apa yang kemudian dikenal dengan
3 “sama” (yaitu sama bekerja, sama makan, dan sama tidur de-
ngan buruh tani atau petani miskin), 4 “jangan” (jangan tidur di
rumah kaum penghisap di desa, jangan menggurui kaum tani, ja-
ngan merugikan tuan rumah dan kaum tani, jangan mencatat di
8 Pendekatan itu dapat dianggap sebagai Participatory Action Research, satu
pendekatan baru yang dalam khasanah ilmu sosial baru dikenal tahun 1980-an.
Simak kesimpulannya dalam Aidit, D. N., Kaum Tani Mengganjang Setan-setan
Desa: Laporan Singkat tentang Hasil Riset Mengenai Keadaan Kaum Tani dan Gerakan
Tani Djawa Barat (Jakarta: Yayasan Pembaruan, 1964).
9 Uraian ini didasarkan pada Ben White, “Between Apologia and Critic
Discourse: Agrarian Transition and Scholary Engagement in Indonesia”, dalam
Vedi R. Hadiz dan Daniel Dhakidae (ed.), Social Science and Power in Indonesia
(Jakarta: Equinox bekerjasama dengan ISEAS, 2005).
7

