Page 501 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 501

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)


             Hierarki Kebijakan Publik: Aransemen Kelembagaan


                                              Tingkat Politis
                                    (Lembaga Tinggi Negara: DPR, dsb)

                                             Aransemen Kelembagaan

                                             Tingkat Organisasi
                               (Lembaga Departemen/Non-Departemen)
                                             Aransemen Kelembagaan

                                             Tingkat Operasional
                                  (Individu: Petani, Perusahaan, dsb)
                                              Bentuk dan Pola Interaksi
                                                 Hasil Akhir/Akibat
                                                (Kegiatan/Pekerjaan)
                                               Evaluasi (Assessment)




                Pidato Bung Hatta “Ekonomi Indonesia

                     di Masa Depan”, Februari 1946

             • Tanah tidak boleh menjadi alat kekuasaan orang-seorang untuk
               menindas dan memeras hidup orang banyak;
             • Perusahaan yang menggunakan tanah luas sebaiknya diatur
               sebagai koperasi di bawah pengawasan pemerintah;
             • Menurut hukum adat Indonesia, tanah itu pada dasarnya
               adalah milik masyarakat.
             • Tanah di luar tanah kediaman hanya boleh dipandang sebagai
               faktor produksi saja, dan tidak menjadi “obyek perniagaan”
               yang diperjualbelikan semata-mata untuk mencari keuntungan.
             • Seharusnya tidak terjadi pertentangan antara masyarakat adat
               dan negara, karena negara adalah alat masyarakat untuk
               menyempurnakan keselamatan umum.


            454
   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506