Page 608 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 608

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               semua pemangku kepentingan yang terkait.
                   Dalam upaya memposisikan peran pusat dan daerah
               ini, sebaiknya pemerintah pusat lebih memfokuskan kepada
               kebijakan tentang Hukum Tanah Nasional, pemerintahan
               propinsi pada kewenangan yang bersifat lintas kabupaten,
               sedangkan pemerintahan kabupaten/kota akan menitikbe-
               ratkan kepada pelayanan di bidang agrarianya. Urusan
               pertanahan tidak harus seluruhnya berada di pemerintahan
               kabupaten/kota. Wewenang yang berada di kabupaten/kota
               mengenai pertanahan sebatas yang bersifat lokalitas, teruta-
               ma dalam penetapan spatial planning, izin lokasi, dan izin

               prinsip.


               Penutup
                   Secara teknis Departemen Pertanian sudah siap dengan
               berbagai kelembagaan yang ada atau bentukan baru untuk
               menyukseskan implementasi PPAN. Namun perlu disadari
               bersama, bahwa yang terpenting dari semua itu adalah ada-
               nya konsistensi perhatian yang seimbang semua pemangku
               kepentingan yang ada, dan terus terbinanya dialog yang kon-
               struktif bagi terlaksananya PPAN. Pelaksanaan uji coba
               PPAN tahun depan diharapkan dapat makin memperkaya
               pemahaman kita bersama terhadap berbagai permasalahan
               dalam implementasi PPAN, dan semua pentahapan yang
               direncanakan dapat dilaksanakan secara baik, sehingga upa-
               ya ini benar-benar dapat dijadikan sebagai titik awal dalam
               memperbaiki penguasaan lahan di tingkat petani.






                                                                  561
   603   604   605   606   607   608   609   610   611   612   613