Page 603 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 603

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                nya kegitan non-pertanian di wilayah pedesaan di kedua
                negara tersebut, kelebihan tenaga kerja di pertanian
                akibat restrukturisasi penguasaan lahan yang ada, dapat
                diserap oleh sektor non-pertanian.
                Logikanya, bagaiman mungkin dapat dilakukan per-
                baikan terhadap struktur penguasaan lahan ada, bila
                petani yang terpaksa tersingkir akibat dari upaya ini,
                tidak mempunyai alternatif lapangan pekerjaan yang
                memadai bagi hidupnya. Sementara itu upaya per-
                baikan distribusi penguasaan lahan dengan membagikan
                lahan negara, perlu dibarengi dengan pengembangan
                usaha yang dapat mengurangi tekanan terhadap lahan
                yang ada. Pengalam sebelumnya menunjukkan bahwa
                tanpa upaya ini, petani yang menerima lahan dalam
                kurun waktu tertentu akan kembali menjadi gurem,
                karena keturunan mereka tidak punya alternatif usaha
                lain yang tidak terkait dengan lahan yang dimilikinya.
            4.  Penguatan Posisi Rebut Tawar Petani
                Salah satu titik lemah sistem pertanian kita, yang perlu
                segera kita carikan jalan pemecahannya, adalah
                absennnya organisasi ekonomi petani yang kokoh
                sebagai salah satu ciri pertanian modern. Petani cende-
                rung berusaha sendiri-sendiri, sangat tergantung kepada
                bantuan pemerintah dan pelaku usaha lainnya seperti :
                pabrikan, pedagang dan pemilik modal. Pertanian indi-
                vidual seperti ini tentu saja menjadi tidak efisien karena
                harus mendatangkan input dalam volume kecil, serta
                juga mengalami masalah dalam peningkatan produk-
                tivitas dan mutu hasil, pemasaran, akses ke teknologi
                dan permodalan.

            556
   598   599   600   601   602   603   604   605   606   607   608