Page 600 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 600

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

                   Secara teoritis, redistribusi tanah (land reform) adalah
                   jawaban paling tajam yang dapat diajukan dalam uapay
                   perbaikan distribusi tanah ditingkat petani. Akan tetapi,
                   perumusan maupun implementasi kebijakan mengenai
                   substansi ini  memang membutuhkan suatu keputusan
                   politik yang berani. Dalam konteks demikian itu, pem-
                   baruan agraria merupakan pendekatan yang secara teo-
                   ritis maupun empiris layak ditempuh. Dalam pem-
                   baruan agraria, perbaikan distribusi penguasaan tanah
                   ditempuh melalui dua jalur: (i) distribusi pemilikan, dan
                   (ii) distribusi penggarapan.
                   Sebelum sampai pada keputusan tersebut, langkah per-
                   tama yang harus dibenahi adalah sistem dokumentasi
                   dan administrasi pertanahan. Penegakan hukum di
                   bidang pertanahan sebagaimana tertuang dalam UUPA
                   harus dilakukan secara konsisten dan konsekuen.
                   Simultan dengan itu, perlu dipikirkan pula kebijakan-
                   kebijakan yang ditujukan untuk mencegah fragmentasi
                   tanah lebih lanjut. Pola pewarisan barangkali perlu
                   dikaji. Sistem transaksi tanah antara satu pihak dengan
                   pihak lain harus dibatasi apabila kecenderungannya
                   adalah untuk memperlakukan tanah sebagai komoditas.
                   Pemanfaatan ruang harus efisien. Konversi lahan
                   pertanian ke non pertanian harus dikendalikan sampai
                   pada tingkat paling rendah, karena bukan hanya luasan
                   lahan pertanian menjadi semakin sempit tetapi lahan-
                   lahan disekitarnya pada umumnya menjadi tidak kon-
                   dusif lagi untuk kegiatan pertanian.
                   Pada saat yang sama, perbaikan persebaran penduduk
                   harus terus diupayakan, baik secara langsung maupun

                                                                  553
   595   596   597   598   599   600   601   602   603   604   605