Page 44 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 44

keempat variabel tersebut digunakan sebagai indikator untuk menilai
           bagaimana implementasi kebijakan tersebut dilaksanakan.

               Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa implementasi
           kebijakan tersebut gagal, hal ini karena dipengaruhi oleh kepentingan
           pemangku kepentingan  (stakeholder) yang berkuasa yakni aktor
           pemerintah dan aktor investor, sehingga mengakibatkan banyaknya
           celah dalam kebijakan pengendalian pembangunan hotel di Kota
           Yogyakarta. Oleh karena itu perlu diteliti juga apakah tujuan kebijakan
           tersebut telah sesuai dengan isi kebijakan, karena isi kebijakan sangat
           mempengaruhi implementasi dari kebijakan, terutama karena adanya
           kepentingan yang dipengaruhi; jenis manfaat yang dihasilkan; derajat
           perubahan yang diinginkan; kedudukan pembuat kebijakan; serta
           siapa pelaksana program; dan sumberdaya yang dikerahkan. Selain itu,
           juga perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa kegagalan tujuan kebijakan
           juga dapat dilandasi dari konteks kebijakan yang mempengaruhi
           proses implementasi kebijakan. Konteks ini meliputi kekuasaan,
           kepentingan dan strategi aktor yang terlibat; karakteristik lembaga
           dan penguasa; serta kepatuhan dan daya tanggap.
               Kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang selain dilakukan
           dengan kontrol kebijakan berupa advice planning yang merupakan
           salah satu persyaratan teknis yang harus dipenuhi terlebih dahulu
           dalam pengajuan IMB, juga dapat dilakukan dengan instrumen
           pengendalian berupa RDTR Kota Yogyakarta. Karena RDTR Kota
           Yogyakarta juga dilengkapi dengan peraturan zonasi yang merupakan
           bagian tidak terpisahkan. Peraturan zonasi tersebut fungsinya sebagai:
           (a) perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang; (b)
           acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang; (c) acuan dalam
           pemberian insentif dan disinsentif; (d) acuan dalam pengenaan sanksi;
           dan (e) rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan



                            Telaah Terhadap Pengendalian Perubahan Ruang Kota  29
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49